Nuremberg (ANTARA News) - Pemain tengah Ghana Michael Essien, Kamis mengatakan bahwa sukses yang diraih timnya lolos ke babak kedua Piala Dunia 2006 sebagai persembahan untuk rakyat Afrika. Ghana menjadi negara kelima Afrika dalam sejarah yang mampu mencapai babak 16 besar atau babak kedua Piala Dunia setelah menaklukkan Amerika Serikat (AS) 2-1, yang menempatkan mereka sebagai runner-up Grup E di bawah Italia. Italia, juara 1990 memastikan diri sebagai juara grup setelah pada pertandingan lainnya menang 2-0 atas Republik Ceko. "Kami menampilkan permainan terbaik hari ini. Kami mempersembahkan kemenangan ini untuk Ghana dan juga Afrika," kata Essien yang dipastikan absen pada pertandingan babak 16 besar akibat akumulasi kartu kuning. Sementara itu pelatih Ghana Ratomir Dujkovic menambahkan, "Ini adalah pertandingan bersejarah, tapi kedua tim tampil agak gugup. Kami akhirnya berhasil dan kami puas." "Ini akan menjadi titik balik bagi seluruh rakyat Ghana, pemain itu sendiri dan saya sendiri. Inilah untuk pertama kali kami tampil di Piala Dunia dan kami saat sudah berada dalam 16 tim terbaik dunia," katanya. "Tapi tampil tidak seperti biasanya, tapi AS adalah tim yang sulit ditaklukkan. Mereka membuat kami harus bekerja keras sepanjang waktu. Kami sangat puas dan sangat gembira," katanya menambahkan. Ketika ditanya mengenai absennya Essien pada pertandingan babak 16 besar, pelatih asal Serbia itu berujar, "Harus bagaimana lagi. Di turnamen seperti ini selalu ada pemain pengganti untuk setiap posisi." Ghana memenangi pertandingan berkat hukuman penalti pada akhir babak pertama yang dengan sukses dieksekusi oleh Stephen Appiah. Wasit asal Jerman Markus Merk memberikan penalti untuk Ghana setelah Razak Pimpong didorong di dalam kotak penalti oleh pemain belakang AS Oguchi Onyewu. "Kami sangat kecewa dengan kepemimpinan wasit.... Keputusan wasit tersebut sangat merugikan kami," kata pelatih AS Bruce Arena. Sementara itu penyerang AS Brian McBride mengatakan, ia jarang melihat hal seperti itu dianggap sebagai pelanggaran. "Ini pertandingan yang cukup aneh. Saya merasa bahwa kami lebih mengontrol pertandingan. Mereka (Ghana) hanya mendapatkan sedikit peluang, tapi mereka mampu mencetak gol," kata McBride. "Tendangan saya membentur tiang. Kami bermain ketat dan sama-sama menyerang. Jika kami mencetak gol kedua itu, tidak tahu apa yang akan terjadi," katanya menambahkan.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006