perbaikan terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ombilin dijadwalkan sudah selesai tanggal 3 April
Pekanbaru (ANTARA News) - PT PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) menyatakan, pemadaman begilir di Riau pada waktu beban puncak yakni dari pukul 18.00 Wib sampai jam 22.00 Wib terus terjadi sampai tanggal 3 April mendatang.

"Terhitung pada 4 April listrik untuk wilayah Riau sudah normal, karena perbaikan terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ombilin dijadwalkan sudah selesai tanggal 3 April," ujar General Manager WRKR Doddy Pangaribuan, kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.

Perbaikan terhadap PLTU Ombilin yang berada di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat sejak hari Senin (18/3), sampai saat ini terus dilakukan dan rencana akan selesai dalam waktu 20 hari.

PLTU Ombilin memiliki kapasitas 2x100 Mega Watt dan 100 Mega Watt keluar dari sistem interkoneksi Sumatera Bagian Tengah (Sumbagteng).

Kondisi tersebut mengakibatkan pasokan listrik ke Riau menjadi berkurang pada waktu beban pucak sekitar 20 Mega Watt, karena provinsi tersebut tergabung dalam sistem interkoneksi Sumbagteng.

Dalam kesempatan itu, Doddy juga mengklarifikasi ucapan yang pernah diutarakan sebelumnya. Listrik di Riau hanya mendapat pasokan sekitar 30 Mega Watt dari sitem interkoneksi yang ada.

Yakni Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) meliputi Sumatera Utara dan Aceh, kemudian Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) meliputi Jambi dan Sumatera Selatan, sementara Riau sendiri mengandalkan pasokan dari Sumbagteng.

"Namun Riau tidak mendapat pasokan dari kedua sitem tersebut karena pembangkit yang ada sedang bermasalah, seperti dari Sumbagut ada kerusakan terhadap pembangkit yang berada di Medan," katanya.

Pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat yang ada di Riau untuk mengurangi pemakaian listrik sebesar 10 Watt, terutama pada malam hari untuk mengurangi beban yang ditangung pembangkit.

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Riau sebelumnya, sangat menyangkan pernyataan yang menyebutkan kondisi PLN di provinsi itu masih relatif aman karena masih tersisa pasokan 130 Mega Watt, tapi faktanya dilakukan pemadaman bergilir.

"Kalau ia mengatakan seperti itu, kami sangat sayangkan kenapa harus terjadi pemadaman bergilir. Jika kelebihan pasokan, untuk apa listrik di Riau dimatikan," ujar Direktur YLKI Riau, Sukardi Ali Zahar.

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013