Jakarta (ANTARA News) - Kebutuhan energi Indonesia saat ini masih tergantung pada energi fosil sementara pemanfaatan energi terbarukan masih jauh dari target.
"Pemanfaatan energi terbarukan kita masih jauh dari target dimana pada 2025 harus mencapai 25 persen tapi sekarang masih sekitar lima persen," kata Direktur Program Iklim dan Energi WWF Indonesia, Nyoman Iswarayoga di Jakarta, Selasa.
Nyoman mengatakan, upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk pemanfaatan energi terbarukan hingga saat ini belum mampu mengejar ketertinggalan target tersebut.
"Untuk mengejar ketertinggalan itu butuh keseriusan pemerintah, bukan hanya Kementerian ESDM tapi juga pihak-pihak terkait," tambah dia.
Ketergantungan energi fosil saat ini masih sangat besar sedangkan sumber daya alamnya sudah mulai menipis. Meskipun Indonesia mempunyai banyak sumberdaya alam energi fosil namun kenyataannya saat ini juga mengimpor minyak mentah.
Nyoman memperkirakan saat ini baru sekitar 67 persen penduduk Indonesia yang mengakses listrik.
Lambatnya upaya pemerintah dalam memaksimalkan pemanfaatan energi terbarukan, menurut Nyoman juga terkendala peraturan misalnya energi panas bumi yang banyak berada di kawasan hutan.
"Panas bumi ini agak kompleks, karena banyak di kawasan hutan dan juga masalah harga jualnya serta investasi yang cukup besar. Tapi jika melihat kebutuhan dan potensi yang ada saya rasa sebanding," ujar dia.
Maka menurut Nyoman sudah saatnya pemerintah memikirkan untuk memanfaatkan secara maksimal energi terbarukan dan mencari sumber-sumber energi tersebut.
Indonesia mempunyai potensi sumberdaya energi terbarukan yang sangat besar terutama energi panas bumi. Selain itu juga terdapat energi matahari (solar sel) serta angin.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013