Jambi (ANTARA) - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mendorong kepala desa (kades) untuk menciptakan sumber pendapatan asli daerah di desa masing-masing.

Dirjen Bina Pemdes Kemendagri Eko Prasetyanto di Jambi, Rabu, mengatakan
kepala desa harus berupaya membangun desa untuk maju dengan memanfaatkan dana desa sehingga meningkatkan kemajuan desa.

"Namun yang terpenting bagaimana tidak tergantung dari dana transfer. Kita bisa memiliki pendapatan asli desa," katanya saat menghadiri Rakernas Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) di Jambi.

Eko menjelaskan bahwa hal ini masih menjadi salah satu permasalahan di desa. Di Indonesia belum banyak desa yang memiliki pendapatan asli desa.

Ke depan, Eko berharap kepada seluruh kepala desa untuk memaksimalkan penggunaan dana desa untuk manfaat bagi masyarakat.

Ia mengingatkan agar penggunaan tidak bersifat konsumtif melainkan harus kegiatan produktif sehingga juga dapat meningkatkan pendapatan asli desa.

Ke depan, kehadiran APDESI diharapkannya bisa mendorong kemajuan desa di Indonesia.

Ia menegaskan bahwa seluruh kepala desa yang hadir memiliki tujuan yang sama untuk kemajuan desa. Dengan berbagai metode dan cara, seperti saat ini dengan APDESI harus memiliki tujuan yang sama memajukan desa-desa di Indonesia.

Ia juga menceritakan bagaimana kondisi di beberapa negara maju saat ini yang banyak desa-nya sudah ditinggalkan masyarakat. Hal itu, tegasnya, tidak boleh terjadi di Indonesia.

"Saat ini di negara maju juga banyak masyarakat yang meninggalkan desa menuju kota. Anak muda meninggalkan desa jangan sampai terjadi di negara kita," katanya pula.

Selain itu, pada Rakernas APDESI tahun 2023 di Jambi ini, ia juga berpesan kepada seluruh kepala daerah menjaga kondusifitas di tahun politik dalam menghadapi pemilu dan pilkada serentak.

"Desa tetap aman terjaga, penyelenggaraan pemerintahan desa dan pemberdayaan tetap berjalan itu harapan saya pada tahun politik ini," kata dia.


Baca juga: Kemendes PDTT susun regulasi penggunaan PADes demi kesejahteraan warga

Pewarta: Tuyani
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023