Pasar akan mengamati dengan seksama pernyataan Fed untuk melihat apakah ada kecenderungan ke arah dovish atau apakah akan tetap lebih hawkish...
Sydney (ANTARA) - Pasar saham Asia diperdagangkan sebagian besar melemah pada Rabu, menjelang perkiraan kenaikan suku bunga Federal Reserve AS di kemudian hari, dan ketika investor menunggu rincian paket stimulus ekonomi China.
Investor Eropa diperkirakan menunjukkan kehati-hatian yang sama, dengan pan-region Euro Stoxx 50 berjangka turun 0,39 persen, FTSE berjangka turun 0,2 persen, CAC 40 berjangka Prancis turun 0,53 persen dan DAX berjangka Jerman datar.
Saham berjangka AS, e-mini S&P 500 turun tipis 0,01 persen pada 4.595,80 poin.
Keputusan The Fed Juli akan diumumkan pada Rabu waktu setempat setelah pertemuan dua hari. Suku bunga acuan diperkirakan akan dinaikkan ke kisaran antara 5,25 persen dan 5,50 persen, tetapi para pedagang pasar uang terpecah atas kemungkinan kenaikan lain di akhir tahun.
"Pasar akan mengamati dengan seksama pernyataan Fed untuk melihat apakah ada kecenderungan ke arah dovish atau apakah akan tetap lebih hawkish di sekitar retorika inflasi," kata Marcella Chow, ahli strategi pasar global JPMorgan Asset Management.
"Apakah ini kenaikan suku bunga terakhir tergantung pada data itu. Jika momentum inflasi mulai mereda maka Fed dapat berhenti ... Saya pikir periode suku bunga puncak sudah dekat."
Indeks MSCI untuk saham Asia-Pasifik di luar Jepang melemah 0,30 persen, setelah saham AS mengakhiri sesi sebelumnya dengan sedikit kenaikan. Indeks MSCI telah menguat 3,80 persen sejauh bulan ini.
Imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun naik menjadi 3,8945 persen, dibandingkan dengan penutupan AS 3,912 persen pada Selasa (25/7/2023).
Imbal hasil dua tahun, yang naik bersama ekspektasi pedagang akan suku bunga dana Fed yang lebih tinggi, menyentuh 4,8848 persen dibandingkan dengan penutupan AS sebesar 4,893 persen.
Australia adalah satu-satunya pasar utama di kawasan Asia Pasifik yang mengalami kenaikan, dengan indeks S&P/ASX 200 berakhir naik 0,85 persen. Indeks saham Nikkei Jepang ditutup melemah 0,04 persen setelah mencatat penurunan tajam di awal sesi.
Di Hong Kong, indeks Hang Seng berakhir 0,28 persen lebih rendah, indeks saham-saham unggulan China CSI 300 ditutup tergelincir 0,21 persen dan indeks Komposit Shanghai melemah 0,26 persen.
Sentimen positif kembali ke pasar China pada Selasa (25/7/2023), ketika Indeks CSI 300 menghentikan penurunan beruntun enam hari dengan ditutup naik hampir 3,0 persen untuk mencatat hari terbaik sejak November lalu.
Kenaikan didorong oleh janji para pemimpin China minggu ini untuk mendukung ekonomi melalui pemulihan pasca-pandemi yang "berliku-liku", tetapi mereka menawarkan sangat sedikit detail tentang langkah-langkah spesifik, menyebabkan perasaan campur aduk di antara para investor dan ekonom.
"Kami tidak mengharapkan 'peluru perak' (solusi besar yang berdampak langsung dan ekstrem untuk menyelesaikan masalah) dalam hal stimulus fiskal atau moneter," kata David Chao, ahli strategi Asia Pasifik Invesco.
“Para pelaku pasar sedang mencari paket stimulus besar di China, tapi saya pikir pemerintah memiliki perspektif yang berbeda. Mereka mencari pertumbuhan yang lebih berkualitas yang tidak terlalu bergantung pada properti dan infrastruktur dan lebih bergantung pada konsumsi. Ada keinginan agar modal mengalir ke sektor-sektor yang didukung kebijakan."
Di pasar mata uang, dolar naik 0,1 persen terhadap yen menjadi 141,04 dalam perdagangan sore. Masih jauh dari level tertinggi tahun ini di 145,07 pada 30 Juni.
Euro datar di 1,1049 dolar, naik 1,27 persen dalam sebulan. Pasar telah memperkirakan sepenuhnya kenaikan suku bunga 25 basis poin oleh ECB pada pertemuannya minggu ini, meskipun jalur kenaikan suku bunga di masa depan setelah Juli tetap belum pasti.
Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap sekeranjang mata uang mitra dagang utama lainnya, turun di 101,33.
Minyak mentah AS turun 0,63 persen menjadi 79,13 dolar AS per barel. Minyak mentah Brent turun 0,61 persen menjadi 83,13 dolar AS per barel. Emas melemah setelah diperdagangkan naik pada hari sebelumnya, dengan emas spot di 1.962,99 dolar AS per ounce.
Baca juga: Saham Asia sebagian besar turun, pasar pertimbangkan kenaikan Fed
Baca juga: Saham Asia dibuka menguat setelah China janjikan dukungan ekonomi
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023