Perlu ada optimalisasi keanggotaan Indonesia di WTO agar Indonesia selalu bisa mengambil keuntungan, khususnya bagi sektor perdagangan dan industri,"

Jakarta (ANTARA News) - Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menilai bahwa pemerintah perlu mengoptimalkan fungsi keanggotaan Indonesia dalam World Trade Organization (WTO) guna meningkatkan keuntungan bagi sektor perdagangan dan industri nasional.

"Perlu ada optimalisasi keanggotaan Indonesia di WTO agar Indonesia selalu bisa mengambil keuntungan, khususnya bagi sektor perdagangan dan industri," kata anggota Komisi VI DPR Ida Ria Simamora di Jakarta, Senin.

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI dengan dua Direktur Jenderal (Dirjen) Kementerian Perdagangan RI, Ida mengatakan sejauh ini neraca perdagangan Indonesia masih defisit dan daya saing industri Indonesia di tingkat internasional juga belum meningkat.

Menurut Ida, Indonesia harus dapat memanfaatkan keanggotannya di WTO untuk memperoleh keuntungan, salah satunya dengan cara meminta penurunan tarif ekspor.

"Misalnya, kita usahakan meminta tarif ekspor diturunkan di negara-negara yang menjalin kerja sama perdagangan dengan Indonesia, seperti India," ujarnya.

Dia berpendapat sampai saat ini, Indonesia belum mendapat keuntungan yang signifikan dari keanggotaannya di WTO.

"Apalagi, Indonesia menjadi tuan rumah APEC. Tentu Kemendag harus membawa agenda khusus ke sidang APEC nanti. Dengan memanfaatkan forum APEC, tentu neraca perdagangan dan daya saing industri kita bisa diusahakan peningkatannya," kata dia.

Menurutnya Kemendag harus bisa membawa kepentingan Indonesia yang menjadi tuan rumah di forum APEC untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional.

"Hal itu karena, manfaat dan dampak positif bagi masyarakat dari pertumbuhan perdagangan akhir-akhir ini belum terlihat," lanjutnya.

Pada kesempatan itu, Ida juga mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan pemerintah melalui Kementerian Perdagangan untuk terus berupaya meningkatkan volume perdagangan dan daya saing industri Indonesia di dunia internasional.
(Y012/B008)

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013