Kabul (ANTARA News) - Empat tentara Amerika tewas dan satu lainnya terluka akibat bentrokan dengan gerilyawan Taliban di Afghanistan, kata militer AS, Kamis. Lebih 1.000 orang tewas di Afghanistan tahun ini, kekerasan terburuk sejak jatuhnya Taliban tahun 2001. Kekerasan menggelora ketika Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) bersiap untuk mengambilalih tugas keamanan dari pasukan yang dipimpin-AS di Afghanistan selatan, markasbesar gerilyawan. Bentrokan terakhir itu terjadi di provinsi Nuristan di Afghanistan timur, Rabu. "Pasukan koalisi telah menyerang ekstrimis musuh di sebuah daerah terpencil di distrik Kamdesh ketika melakukan operasi keamanan untuk menghalangi gerakan musuh melalui Nuristan utara," kata militer AS yang dikutip Reuters. Dalam misi itu, empat tentara AS tewas. Sebuah pesawat koalisi bergabung dengan serangan itu, tapi tidak jelas berapa banyak gerilyawan yang tewas, kata militer AS. Tentara yang terluka dalam keadaan stabil. Seorang jurubicara Taliban, Mohammad Hanif, mengatakan melalui telpon dari sebuah tempat yang tak diungkapkan bahwa dua gerilyawan Taliban tewas dalam pertempuran itu. Taliban sebagian besar aktif di bagian timur dan selatan Afghanistan, yang berbatasan dengan Pakistan, tempat mereka menikmati dukungan sungguh-sungguh di antara suku Pashtun yang tinggal di kedua sisi perbatasan yang panjang dan keropos itu. Pasukan pimpinan-AS dan tentata pemerintah telah meningkatkan serangan terhadap Taliban di Nuristan dalam beberapa pekan belakangan ini sebagai bagian dari operasi yang diberi nama sandi Singa Gunung, yang dilancarkan pertengahan April. Presiden Afghanistan Hamid Karzai menyuarakan keprihatinannya, Kamis, mengenai serangan gerilyawan yang meningkat di Afghanistan dan meminta dunia untuk memperluas perang terhadap gerilyawan melewati perbatasan negaranya. "Kami mengetahui sebabnya. Ada kelemahan dan ketidakmampuan dalam sistim kami, bahwa kelemahan itu tampak semuanya di negara ini," katanya pada konferensi pers di Kabul. "Namun tidak ada keraguan hal itu sebagian besar karena faktor asing, terorisme serta serangan yang dikoordinasikan dan direncanakan." Karzai tidak merinci mengenai "faktor asing" itu, tapi para pejabat Afghanistan acapkali mengeluhkan bahwa tetangganya Pakistan tidak cukup mengekang gerilyawan Taliban dan al-Qaida yang mereka katakan telah melancarkan serangan dari sisi perbatasan Pakistan. Pakistan, yang memerangi gerilyawan di sepanjang wilayah perbatasannya dengan Afghanistan, membantah telah membantu gerilyawan dan minta Afghanistan berbuat lebih banyak lagi untuk membendung kekerasan dari sisi perbatasannya. Lebih dari 1.000 orang tewas akibat kekerasan di Afghanistan tahun ini, termasuk lebih dari 40 tentara asing, sebagian besar dari mereka orang Amerika. Sekitar 400 orang tewas dalam bulan Mei. Taliban digulingkan akhir 2001 setelah menolak menyerahkan Osama bin Laden, yang diduga dalang serangan 11 September di AS.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006