Survei tersebut dilakukan oleh Universitas Chang'an dan Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences), bertujuan untuk menyediakan data ilmiah dan saran kebijakan demi mendukung pengembangan berkualitas tinggi di daerah aliran Sungai Kuning melalui penelitian sistematis tentang air, tanah, udara, dan biologi.
Para peneliti dalam tim survei itu akan memperoleh data latar belakang ekologis, data latar belakang geologis dan hidrologis, data latar belakang ekonomi dan sosial, serta data latar belakang budaya daerah aliran Sungai Kuning melalui berbagai sistem observasi modern dan metode teknis.
Survei tersebut akan memberikan laporan dan saran kepada sejumlah badan administratif yang mencakup bidang-bidang seperti ekologi, hidrologi, geologi, geomorfologi, pencegahan bencana, transportasi, dan pariwisata.
Tim survei itu terdiri dari tiga regu, yang dijadwalkan akan kembali ke Xi'an, Provinsi Shaanxi, China barat laut, pada 4 Agustus.
Sungai Kuning dijuluki sebagai "sungai induk" di China. Sejumlah upaya berkelanjutan telah diinvestasikan untuk perlindungan ekologi di sepanjang sungai tersebut dalam beberapa tahun terakhir, dengan Undang-Undang Perlindungan Sungai Kuning mulai berlaku pada 1 April 2023.
Pewarta: Xinhua
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2023