Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyatakan buku "Perang Rusia vs Ukraina" menjadi referensi penting untuk semua pihak, dalam melihat secara utuh konflik ke dua negara itu.
"Buku ini penting untuk memberikan referensi yang memadai, baik dalam perspektif pertahanan dan keamanan nasional, maupun dalam rangka membangun literasi informasi khususnya dalam isu-isu global, yang turut berdampak pada kepentingan nasional," kata Bamsoet, sapaan karib Bambang Soesatyo saat memberikan sambutan pada peluncuran buku di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Selasa.
Boleh jadi kata dia, jarak Rusia dan Ukraina dengan Indonesia memang terpisah bentang geografis hingga lebih dari 9.500 kilometer. Namun, tidak dapat menafikan fakta bahwa apa yang terjadi di Rusia dan Ukraina, memiliki dampak nyata pada banyak negara.
Dia mengatakan, Komisaris Tinggi PBB untuk HAM melaporkan dalam kurun waktu kurang dari dua bulan sejak perang dimulai, periode 24 Februari 2022 hingga 11 April 2022, tercatat 1.793 warga sipil tewas dan 2.439 lainnya terluka. Lima bulan kemudian, 18 September 2022, korban sipil di kubu Ukraina sudah mencapai 5.916 jiwa, serta 8.616 korban luka-luka.
"Tidak berlebihan kiranya jika buku ini digunakan sebagai bahan masukan oleh para pemimpin nasional dari mulai Lembaga Kepresidenan, TNI, Kementerian Pertahanan, hingga Komisi I DPR RI yang membidangi Pertahanan, Luar Negeri, Komunikasi dan Informatika, serta Intelijen. Termasuk juga oleh para praktisi dan akademisi di dunia intelijen, militer, dan pertahanan," tuturnya.
Baca juga: Panglima TNI luncurkan buku "Perang Rusia vs Ukraina"
Baca juga: Presiden Jokowi: Perang perdalam krisis ekonomi dunia
Dengan menyajikan berbagai referensi kesejarahan hubungan Rusia dan Ukraina, buku itu menyampaikan fakta berdasarkan urutan lini masa, meliputi berbagai perspektif dan menghindari kecenderungan untuk berpihak.
"Dampak perang Rusia dan Ukraina, tidak sesederhana yang nampak di permukaan," ujarnya.
Selain itu, buku ini mereferensikan BAIS sebagai entitas alat negara yang bertugas menyampaikan informasi yang cermat, mutakhir, tepat dan akurat.
"Muara buku ini sangat jelas, tersaji-nya, informasi yang holistik dan konprehensif hingga menjadi rujukan yang valid, dalam mengambil keputusan strategis, khususnya Panglima TNI dalam menghadapi situasi ke depan," ungkapnya.
Buku itu kata Bamsoet, dapat membuka cakrawala pandang semua pihak sebagai bangsa, untuk memaknai perang Rusia dan Ukraina dalam perspektif lebih luas dan mendalam, sehingga tidak mudah latah atau terpengaruh oleh propaganda atau narasi yang dibangun oleh kedua belah pihak.
Buku berjudul "Perang Rusia versus Ukraina" berisi kumpulan analisa intelijen strategis konflik Rusia-Ukraina. Buku itu merupakan salah satu kajian yang diinisiasi oleh Kepala Badan Intelijen Strategis (KA BAIS) TNI.
Secara terstruktur buku itu menampilkan langkah analisa intelijen, melalui tahapan pengumpulan, penganalisaan dan pengevaluasian informasi dari berbagai sumber.
Secara metodologis, buku ditampilkan dengan pengantar sejarah konflik, narasi profil dan kekuatan kedua negara, serta organisasi aliansi. Selanjutnya, isi buku terdiri dari fase konflik, front terkait, dampak, teknologi, dan profil pimpinan. Buku ditutup dengan ramalan dan skenario berikutnya.
Pewarta: Fauzi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023