Kami berharap mobilisasi pelajar dan periset bisa meningkat ke JepangJakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menginginkan masyarakat Indonesia, terutama para pelajar dan periset untuk mengoptimalkan kesempatan serta peluang belajar ke Jepang.
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan jumlah masyarakat yang melakukan studi ke Jepang cenderung menurun dari tahun ke tahun akibat terkendala bahasa.
"Kami berharap mobilisasi pelajar dan periset bisa meningkat ke Jepang," katanya usai menghadiri simposium internasional terkait kajian mobilisasi ASEAN-Jepang di Auditorium BRIN, Gedung B.J. Habibie, Jakarta Pusat, Selasa.
Terdapat banyak dukungan untuk studi ke Jepang mulai dari beasiswa dari pemerintah Indonesia maupun pemerintah Jepang itu sendiri.
Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Jepang melaporkan bahwa jumlah masyarakat Indonesia yang melakukan mobilisasi ke Jepang sejauh ini didominasi oleh pekerja migran.
Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi menuturkan jumlah pekerja migran yang pergi ke Jepang mencapai 36 ribu orang saat sebelum pandemi dan sempat vakum ketika pandemi berlangsung.
Namun, ketika baru dibuka kembali setahun terakhir jumlah pekerja migran Indonesia melonjak drastis. Sampai pertengahan tahun ini jumlahnya sudah mencapai 70 ribu orang dan diproyeksikan meningkat menjadi 100 ribu orang pada penghujung tahun 2023.
"Ke Jepang migrasi tidak terbatas seperti tadi yang disampaikan Kepala BRIN, lebih fokus kepada peneliti, mahasiswa dan lainnya, tapi yang melonjak pesat justru pekerja," ujarnya.
Ia menyatakan bahwa orang-orang Indonesia punya kesempatan yang besar untuk melakukan studi ke Jepang, terutama sekolah vokasi.
Menurutnya, jumlah peserta yang mendaftar sekolah vokasi di Jepang saat ini kurang dari separuh dari total kapasitas sekolah akibat penurunan jumlah penduduk.
Ia berharap momentum setengah abad kerja sama ASEAN dengan Jepang, serta posisi Indonesia sebagai Ketua ASEAN bisa mendorong peningkatan mobilisasi pelajar dan periset untuk melakukan studi di Negeri Sakura tersebut.
"Kerja sama Indonesia-Jepang itu sebaiknya untuk bidang pendidikan, penelitian, dan inovasi yang kini sudah berjalan cukup lama," demikian Heri.
Baca juga: Indonesia perbaharui kerja sama riset dengan Jepang
Baca juga: Tim JIRCAS Jepang-BRIN teliti genetik sengon terbaik di Itera
Baca juga: BRIN dan RISH Jepang akan bangun radar atmosfer EMU di Sumatera Barat
Baca juga: BRIN jajaki kerja sama pengembangan sensor dengan Murata Jepang
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023