Saya mengutip ujaran Presiden Soekarno, ‘Laki-laki dan perempuan bagai dua sayap seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya

Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin memberikan kuliah umum kepada peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXV dan Program Pendidikan Singkat (PPSA) XXIV Tahun 2023 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI, di Jakarta, Selasa.

Dalam kuliah umumnya, Wapres mengutip pesan-pesan Presiden dan Wakil Presiden pertama RI Soekarno-Hatta untuk dicermati para peserta yang ke depannya diproyeksikan menjadi calon pemimpin dari instansi TNI/Polri, kementerian dan lembaga itu.

“Saya mengutip ujaran Presiden Soekarno, ‘Laki-laki dan perempuan bagai dua sayap seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya. Jika patah satu dari dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali’,” tutur Wapres.

Kutipan pesan Bung Karno itu bermakna bahwa pemimpin hendaknya mampu mengoptimalkan talenta dan kemampuan orang-orang yang dipimpinnya baik laki-laki maupun perempuan.

“Setiap individu dianugerahi kekuatan, pikiran dan bakat yang unik. Oleh sebab itu, setiap orang dapat menyumbang bagi kemajuan bangsa. Penduduk laki-laki dan perempuan, di kota dan di desa, semuanya mesti mendapatkan kesempatan yang setara untuk berkembang,” pinta Wapres.

Baca juga: Wapres ingatkan TNI/Polri sigap hadapi potensi kerawanan jelang pemilu

Baca juga: Wapres Ma'ruf: pemerintah giatkan program cegah kriminalitas anak

Dia menekankan bangsa Indonesia akan melesat tinggi apabila seluruh rakyat, baik laki-laki maupun perempuan menjadi berdaya.

“Saya minta, perkuat komitmen dan kerja sama dalam membangun kapasitas sumber daya manusia Indonesia yang unggul, secara inklusif. Terus pegang teguh dan amalkan nilai-nilai luhur Pancasila yang telah kita sepakati sebagai ideologi bangsa,” jelasnya.

Wapres juga menyampaikan pesan Bung Hatta agar bangsa Indonesia senantiasa mandiri dan memiliki prinsip sendiri.

“Mari kita contoh Bung Hatta yang mengajarkan bangsa Indonesia untuk memiliki prinsipnya sendiri, meski saat itu bangsa kita baru lahir. Sebagai bangsa berketuhanan, kita meyakini bahwa kekuasaan adalah amanah dari Tuhan, dan tidak berlangsung selamanya. Tunaikan amanah tersebut dengan penuh tanggung jawab, dan jadilah contoh bagi jajaran serta rakyat,” seru Wapres.

Lebih jauh Wapres mengingatkan bahwa di era digital dan media sosial, pemimpin sulit bersembunyi dari penilaian publik. Dia meminta hal itu memotivasi para pemimpin untuk senantiasa menjaga profesionalisme, bukan sebaliknya malah menjadi gentar dan semakin berjarak dengan rakyat.

“Akhirnya, saya menyampaikan selamat kepada seluruh peserta yang telah tuntas mengikuti PPRA 65 dan PPSA 24 Lemhannas,” tuturnya.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2023