Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta agar Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan memberi perhatian terhadap standar keselamatan hingga daftar manifes penumpang kapal, baik kapal tradisional maupun modern.
"Dapat dilakukan dengan melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap transportasi perairan yang ada di Indonesia, mulai dari kelayakan kapal, standar operasional prosedur (SOP) hingga pengawasan izin operasi kapal," ujar Bamsoet dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa.
Kejadian tersebut mengakibatkan sebanyak 15 penumpang dilaporkan tewas dan 33 penumpang lainnya dilaporkan selamat.
"Dengan begitu diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mengenai pentingnya aspek keselamatan pada moda transportasi laut," katanya.
Sebelumnya, pada Senin (24/7), Kantor Pencarian dan Pertolongan Kendari menyampaikan bahwa sebanyak 15 orang tewas dan 33 orang selamat dalam kecelakaan kapal penyeberangan antar-desa yang terjadi pada Senin di perairan Teluk Mawasangka Tengah, Kabupaten Buton Tengah, Provinsi Sulawesi Tenggara.
"Perkembangan identifikasi korban dari pihak Polres Buton Tengah, jumlah korban selamat sebanyak 33 orang, korban meninggal dunia sebanyak 15 orang," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kendari Muhammad Arafah di Kendari, Senin (24/7).
Arafah mengatakan bahwa di antara korban kecelakaan kapal yang selamat hanya enam yang didata, 27 orang lainnya tidak sempat didata karena langsung pulang ke rumah masing-masing.
Dia menyampaikan, total ada 48 orang yang dilaporkan berada di dalam kapal yang tenggelam di perairan Teluk Mawasangka Tengah pada Senin dini hari dan semuanya sudah ditemukan.
Kapal penyeberangan dengan rute Desa Lagili di Kecamatan Mawasangka Timur ke Desa Lanto di Kecamatan Mawasangka Timur dilaporkan tenggelam pada Senin dini hari.
Baca juga: Indonesia-Australia tingkatkan keselamatan maritim dan inspeksi kapal
Baca juga: ASDP pastikan selalu jaga keselamatan operasi perusahaan
Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2023