Semoga program cetak sawah baru di Kedungsari dan Kaliagung segera selesai dan ditanami pada musim hujan Oktober 2023 nanti
Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencetak sawah baru di Kedungsari dan Kaliagung seluas 11 hektare dalam rangka menjaga ketahanan pangan di wilayah ini.
Ketua Tim Kerja Seksi Produksi Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Kirmi di Kulon Progo, Selasa, mengatakan berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, perkembangan cetak sawah baru di Kelompok Tani Kedungsogo Desa/Kalurahan Kedungsari seluas empat hektare dan Kelompok Tani Harapan Makmur di Kaliagung seluas tujuh hektare sudah mencapai 55 persen.
"Semoga program cetak sawah baru di Kedungsari dan Kaliagung segera selesai dan ditanami pada musim hujan Oktober 2023 nanti," kata Kirmi.
Ia mengatakan Kelompok Tani Kedungsogo Desa/Kalurahan Kedungsari dan Kelompok Tani Harapan Makmur di Kaliagung merupakan kelompok tani penerima manfaat hibah dari Pemerintah Kabupaten Kulon Progo melalui APBD Dinas Pertanian dan Pangan Tahun 2023.
Anggaran untuk cetak sawah baru pada 2023 ini seluas 35 hektare senilai Rp525 juta atau Rp15 jura per hektare.
Kegiatan cetak sawah tersebut dilaksanakan secara swakelola oleh kelompok tani, sehingga bantuan hibah berupa uang langsung transfer ke rekening kelompok tani.
Transfer telah dilaksanakan minggu ke 3 bulan Juni 2023, dan sembilan kelompok tani telah mengambil dana untuk melaksanakan kegiatan di kelompok masing-masing.
Dari hasil monitoring diketahui bahwa untuk Kelompok Tani Kedungsogo dengan target empat hektare, pekerjaan fisik sudah mencapai 55 persen, penggunaan alat berat sudah selesai.
Sedangkan untuk Kelompok Tani Harapan Makmur, Kleben, Kaliagung, dengan dua alat berat masih bekerja, dan dari target tujuh hektare sudah tercapai sekitar lima hektare untuk proses selanjutnya.
"Pekerjaan fisik cetak sawah baru dinyatakan selesai jika hamparan sawah yang dicetak sudah bisa ditanami tanaman padi," katanya.
Oleh karena itu, dari anggaran yang diperbantukan agar dialokasikan sarana produksi berupa stimulan benih padi dan pupuk organik.
"Kami berharap, kelompok tani mengembangkan padi lokal Menor yang telah dilepas sebagai varietas unggul nasional dan musim tanam mengikuti peraturan pola dan tata tanam yang sudah ditentukan," katanya.
Lebih lanjut, Kirmi mengatakan bagi kelompok yang sudah menyelesaikan fisik 50 persen, dipersilahkan untuk segera mengambil dana tahap dua, sehingga pekerjaan segera tercapai 100 persen.
"Cetak sawah baru ini perlu dipercepat, sehingga bisa langsung ditanami saat musim hujan nanti," katanya.
Baca juga: Pascapembangunan BIY, Pemkab Kulon Progo cetak sawah baru
Baca juga: Ribuan hektare tanaman padi tergenang banjir
Pewarta: Sutarmi
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023