akan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar
Pelalawan (ANTARA) -
Kementerian Kesehatan dan APRIL Group selaku produsen pulp dan kertas yang berlokasi di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau menjalin kerja sama dalam rangka penguatan integrasi layanan kesehatan primer.

Kerja sama keduanya dituangkan dalam bentuk nota kesepahaman (memorandum of understanding/ MoU) sebagai wujud dukungan program prioritas pemerintah.

"Kolaborasi merupakan langkah signifikan mewujudkan transformasi kesehatan melalui integrasi pelayanan kesehatan primer, " kata Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin saat menghadiri penandatanganan MoU antara APRIL Group dan Kementerian Kesehatan, di Puskesmas Pangkalan Kerinci II Berkilau, Kabupaten Pelalawan, Selasa.

Budi mengatakan MoU ini diharapkan dapat memperkuat aksesibilitas fasilitas kesehatan di tingkat pelayanan kesehatan primer, khususnya di Provinsi Riau.

Budi juga menyebut kerja sama dalam bentuk kolaborasi melalui skema kemitraan pemerintah-swasta (Public-Private Partnership/ PPP) ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan oleh Kementerian Kesehatan bersama APRIL.

"Dengan tujuan untuk meningkatkan standar pelayanan minimal (SPM) di bidang kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan ibu hamil dan anak balita, remaja, usia produktif dan lansia serta mendorong deteksi dini dan percepatan rujukan di tingkat pelayanan kesehatan primer melalui pendekatan siklus hidup, " katanya.

Sementara itu Direktur Utama PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), Sihol Aritonang, mengatakan kemitraan ini artinya mengintensifkan kerja sama yang selama ini sudah berjalan dengan Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Provinsi dalam mendukung layanan kesehatan yang layak bagi masyarakat serta bentuk konkret dari komitmen keberlanjutan APRIL2030 untuk mencapai Kemajuan Inklusif.

"Dengan mendukung transformasi pelayanan kesehatan di tingkat puskesmas, ini akan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dalam hal deteksi dini penyakit dan percepatan rujukan, terutama untuk kesehatan ibu hamil dan anak balita sehingga dapat meminimalkan stunting, yang menjadi fokus kami dalam APRIL2030," kata Sihol.

Sihol menjelaskan dalam skema PPP ini, bentuk kolaborasi yang APRIL lakukan meliputi penyediaan lebih dari 800 unit alat kesehatan deteksi dini yang terdiri dari 21 jenis, termasuk alat USG 2D, EKG, Doppler, infant warmer, Antropometri kit, dan alat kesehatan lainnya.

"APRIL juga berkolaborasi dengan pemerintah dan pihak terkait lainnya dalam pemberian dukungan pelatihan untuk penggunaan alat kepada tenaga kesehatan, " ucapnya.

Kemudian seluruh alat kesehatan dan pelatihan ditujukan untuk 30 puskesmas di tiga kabupaten yang berdekatan dengan kegiatan operasional APRIL, yaitu Pelalawan, Siak, dan Kuantan Singingi.

"Dari pihak pemerintah, akan mendukung penyiapan sistem integrasi layanan primer di tiga kabupaten tersebut, yang akan memperkuat organisasi pelayanan kesehatan, serta memperkuat sistem deteksi dan sistem rujukan, " kata Sihol.
Baca juga: Pemerintah berupaya tekan kasus obesitas sampai 3 persen di 2030
Baca juga: Wamenkes: "Isi Piringku" intervensi tepat atasi obesitas
Baca juga: Kemenkes sebut obesitas banyak berasal dari daerah penyangga ibu kota

Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023