Jakarta (ANTARA News) - Saat kampanye penghematan "Earth Hour" berlangsung Sabtu malam kemarin, pemakaian listrik justru naik dibandingkan pekan sebelumnya, kecuali di Jakarta.
"Secara umum, pemakaian listrik saat program Earth Hour yang berlangsung Sabtu (23/3) sejak 20.30-21.30 mengalami kenaikan dibandingkan dengan pekan lalu atau 16 Maret 2013," kata Juru Bicara PLN Bambang Dwiyanto di Jakarta, Minggu.
Hanya di Jakarta, lanjutnya, beban listrik turun cukup signifikan, karena konsumsi listrik saat kampanye "Earth Hour" di Jakarta mengalami penurunan 236 MW.
"Kenaikan beban tersebut kemungkinan disebabkan pertandingan sepakbola antara Indonesia-Arab Saudi yang disiarkan secara langsung melalui televisi pada Sabtu (23/3) pukul 19.00-21.00 WIB," katanya.
Apalagi, cuaca cukup panas, sehingga pemakaian pendingin ruangan meningkat. "Penurunan konsumsi terjadi di Jakarta, kemungkinan karena warganya yang jauh lebih terkena dampak kampanye program Earth Hour dibandingkan dengan masyarakat di daerah," ujar Bambang.
PLN mencatat pada 23 Maret 2013, beban listrik mencapai 3.165 MW, sedangkan 16 Maret 2013 sebesar 3.401 MW, namun di Jawa Bali pada 16 Maret 2013 tercatat 17.696 MW, tapi 23 Maret 2013 justru naik 1.164 MW menjadi 18.860 MW.
Selain itu, konsumsi listrik di Sumatera Utara dan Aceh, pada 16 Maret 2013 1.475 MW dan pada 23 Maret 2013 naik 6 MW menjadi 1.481 MW.
"Lalu, di wilayah Sumsel, Jambi, Bengkulu, Lampung, konsumsi pada pekan lalu tercatat 1.220 MW, namun Sabtu (23/3) mencapai 1.330 MW atau naik 110 MW," katanya.
Sementara, di wilayah Sumatera Barat dan Riau, pada 16 Maret 201 beban 1.001 MW dan pada 23 Maret beban 1000,8 MW atau turun 0,2 MW.
"Pada program Earth Hour 2012, beban secara nasional turun 575 MW dan beban Jakarta turun 214 MW," katanya.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013