kami juga ajarkan mereka untuk berani berkampanye menyelamatkan lingkungan
Ambon (ANTARA) - Komunitas Moluccas Coastal Care (MCC) mengajak anak-anak di Banda Neira, Maluku Tengah untuk turut berkontribusi menciptakan lingkungan yang sehat.
“Tema hari anak nasional tahun ini adalah ‘Anak Terlindungi Indonesia Maju’ dan MCC memilih semboyan ‘Beraksi Karena Peduli’ dengan mengedukasi anak untuk berani beraksi dan berpartisipasi menciptakan lingkungan hidup yang layak bagi anak,” kata Direktur MCC, Teria Salhuteru, di Ambon, Senin.
Pada kegiatan edukasi lingkungan bagi 53 anak di SD Negeri 247 Banda Neira dalam rangka perayaan Hari Anak Nasional 2023 itu, Teria mengaku, target utama dari semboyan “Beraksi Karena Peduli” adalah kepedulian MCC untuk menggerakkan anak-anak sejak usia dini untuk memulai dan membiasakan diri menggunakan tumbler dan membuang sampah pada tempatnya bahkan yang kecil sekalipun.
“Sehingga anak-anak ini tidak kehilangan waktu emas mereka di mana harusnya dididik untuk mencintai lingkungan tetapi itu terlewati,” jelasnya.
Ia mengatakan, melalui kegiatan edukasi ini juga, anak-anak diajarkan untuk belajar berkontribusi dalam menyelamatkan bumi melalui langkah-langkah kecil yang dapat dilakukan sehari-hari seperti mengurangi pemakaian plastik sekali pakai, tidak membuang sampah di laut maupun hutan dan lingkungan sekitar.
Baca juga: Orange beri pendidikan lingkungan gratis ke sekolah
Baca juga: Laksmi De-Neefe: Pendidikan jadi solusi untuk lawan krisis iklim
Tidak hanya itu, anak-anak diajarkan rajin menanam pohon di pekarangan rumah, hemat dalam penggunaan listrik dan air serta berani menjadi agen perubahan lingkungan di antara keluarga dan teman bermain.
“Kami juga ajarkan mereka untuk berani berkampanye menyelamatkan lingkungan menggunakan 39 papan kampanye yang disuarakan oleh anak-anak. Anak-anak sangat antusias dan berani berkampanye,” ujar Teria.
Kepala SD Negeri 247 Banda Naira, Fatimah Assagaf mengaku sangat senang dengan kegiatan yang dilakukan MCC dalam melihat persoalan sampah plastik di Banda Naira saat ini yang semakin mengancam keindahan alam Banda.
“Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberi pemahaman bagi anak-anak sebagai generasi penerus di Banda Naira untuk bersama-sama berpartisipasi menjaga alam sehingga tersedia lingkungan yang layak bagi anak,” harap Fatimah.
Baca juga: BRGM RI-Pemprov Jambi susun kurikulum pendidikan lingkungan gambut
Baca juga: Mizuiku buat modul panduan pelestarian lingkungan untuk guru
Baca juga: USK kenalkan kondisi ekosistem Seulawah Aceh lewat museum digital
Pewarta: Winda Herman
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023