Bangui (ANTARA News) - Koalisi gerilyawan Seleka, Sabtu sore (23/3), memasuki Bangui, Ibu Kota Republik Afrika Tengah, kata staf Xinhua di lokasi.
Tentara Afrika Selatan di Bangui yang memberi pelatihan militer kepada tentara lokal segera mundur ke Istana Presiden di kota tersebut, tempat pasokan listrik telah diputus selama berjam-jam.
Gerilyawan terlibat pertempuran dalam jarak beberapa mil pada Sabtu pagi, setelah sehari sebelumnya menyatakan mereka menguasai Bossangoa dan Damara, 75 kilometer dari Bangui, dan akan segera sampai di gerbang Ibu Kota Republik Afrika Tengah (CAR).
Penduduk mendengar suara tembakan senjata api ketika gerilyawan mendekati bagian utara kota itu, yang berbatasan dengan Republik Demokratik Kongo (DRC) di seberang satu sungai.
Seleka melancarkan serangan kilat pekan ini, setelah memberi pemerintah tenggat untuk menghormati kesepakatan perdamaian yang ditandatangani pada Januari untuk membebaskan semua tahanan politik menyatukan gerilyawan ke dalam tentara nasional dan menarik tengara Uganda serta Afrika Selatan yang ditempatkan di negeri itu untuk melindungi Pemerintah, yang berpusat di Bangui.
Koalisi lima faksi gerilyawan tersebut membersihkan sebagian besar wilayah negeri itu dalam desakannya ke arah selatan menuju Bangui, sejak melancarkan perlawanan pada 10 Desember 2012, demikian laporan Xinhua.
Gerilyawan tersebut menuduh Presiden Francois Bozize, yang memangku jabatan pada 2003, gagal menerapkan serangkaian kesepakatan perdamaian yang ditandatangani di Ibu Kota Gabon, Libreville, sejak 2007.
Dengan penengahan beberapa negara regional, kedua pihak yang bertikai itu kembali pergi ke Libreville pada 11 Januari untuk menandatangani kesepakatan lain guna mengakhiri krisis.
Saat itu, Seleka tak sampai menyerang Damara, tempat tentara dari Masyarakat Ekonomi Negara Afrika Tengah (CEEAC) ditempatkan untuk mempertahankan Bangui dan menahan gerak maju gerilyawan.
CAR, negara dengan lima juga warga, telah dilanda ketidak-stabilan dan kemiskinan sejak kemerdekaannya dari Prancis pada 1960.
(C003)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013