Pada prinsipnya kalau di pertanian itu kalau sawah terairi produksi akan meningkat.....
Tangerang (ANTARA) - Ribuan hektare sawah di empat kecamatan di Kabupaten Tangerang, Banten terancam mengalami kekeringan akibat jebolnya Pintu Air 10 Sungai Cisadane yang belum diperbaiki.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang Asep Jatnika, di Tangerang, Senin, mengatakan bahwa dengan jebolnya Pintu Air Cisadane tersebut tentunya akan berdampak besar terhadap hasil panen petani di empat wilayah lahan sawah yang ada di daerah itu.
"Yang pasti itu akan berdampak besar kepada lahan sawah seluas 4.666 hektare di Sepatan, Pakuhaji, Kosambi, dan Teluknaga," katanya pula.
Ia menyebutkan, para petani saat ini tengah membutuhkan air untuk mengoptimalkan masa tanam padi dan pemupukan. Namun, kondisi itu pun kini tengah disulitkan akibat jebolnya pintu air Cisadane.
Namun, katanya pula, jika kondisi tersebut tak segera diatasi, maka masa tanam padi petani di ribuan hektare sawah itu bakal terancam puso.
"Pada prinsipnya kalau di pertanian itu kalau sawah terairi produksi akan meningkat, tapi kalau kekeringan produksi akan menurun," ujarnya lagi.
Dia pun berharap, dengan kondisi itu pihak Kementerian PUPR, Balai Besar Wilayah Sungai Cisadane-Ciliwung (BBWSCC) dan Dinas PUPR Provinsi Banten, agar segera mengatasi permasalahan tersebut.
"Dengan itu, maka ini urusannya pusat sama provinsi. Jadi kalau kita (pemda) hanya sebatas penerima jadi tidak bisa mengambil langkah lebih," ujar dia pula.
Bendungan Pintu Air 10 di Sungai Cisadane, Tangerang dilaporkan jebol pada Jumat (21/7) lalu.
Akibat jebolnya pintu air tersebut, menyebabkan gangguan pada pasokan air bersih dan area persawahan di daerah itu.
Bendungan peninggalan zaman Belanda yang dibangun pada 1927 tersebut merupakan aset milik Kementerian PUPR di bawah kendali Balai Besar Wilayah Sungai Cisadane-Ciliwung (BBWSCC) dan dioperasionalkan oleh Dinas PUPR Provinsi Banten kini masih dilakukan penanganan oleh pihak terkait.
Baca juga: Sekitar 43 Ha sawah di Nagan Raya Aceh kekeringan dan gagal tanam
Baca juga: Petani Karawang keluarkan biaya produksi lebih besar akibat kekeringan
Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023