"Kami dari Pemda (Pemerintah Daerah), ibunya dan keluarganya harus 'care' (peduli) juga," kata Heru usai rapat koordinasi bersama Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin di Ruang Rapim Utama, Balai Kota DKI Jakarta, Senin.
Heru menyebutkan, penanganan stunting di Jakarta melibatkan berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) seperti Dinas Pendidikan (Disdik), Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Sosial (Dinsos) hingga Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DPPAPP).
Baca juga: Anggota DPRD minta pemprov contoh Surabaya dalam penanganan stunting
Dinas Pendidikan memberikan obat-obatan di tingkat SMP dan SMA. "Dinas KPKP (Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian) subsidi pangan, mudah-mudahan bisa teratasi (stunting)," ujar Heru.
Heru mengemukakan, per hari ini ada 21 ribu anak terdata mengalami stunting yang harus diurus dan ditangani. Karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI sudah melakukan upaya terkait kerawanan gizi anak.
Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta, ada 798.107 balita rawan gizi. Terdapat 457 ribu balita yang menjadi sasaran dalam program pencegahan dan penanganan stunting di Jakarta.
Baca juga: Legislator ingatkan penanganan stunting jangan momen tertentu saja
Dari jumlah tersebut, baru 250 ribu balita yang ditimbang berat badan dan diukur tingginya.
Dalam kesempatan tersebut, Heru mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov DKI) Jakarta berhasil menurunkan angka stunting di Jakarta sebanyak 20 persen dalam tiga bulan ini.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023