akan menguatkan kebhinekaan bagi gerakan Pramuka di Indonesia

Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan melepas 69 anggota Pramuka berikut enam pendamping dan empat pengunjung kontingen yang menjadi peserta Jambore Dunia Korea Selatan, Raimuna Nasional, hingga Jambore Regional Saka Bhakti Husada Jawa Barat 2023.

Dani Ramdan berpesan agar para kontingen yang diutus dalam kegiatan pramuka internasional, nasional, dan regional ini mampu membawa nama baik daerah asal. Karena ini merupakan upaya membawa nama baik dan mengharumkan nama Bangsa, Jawa Barat, dan khususnya Kabupaten Bekasi.

"Ketiga event ini tidak hanya membawa nama baik kalian pribadi, tetapi juga membawa gugus depan, sekolah, ataupun pangkalan, di mana kalian berlatih. Lebih jauh kalian membawa nama Kabupaten Bekasi. Jaga sikap perilaku, ucapan, dan tindakan karena kalian adalah duta kami semua," katanya saat apel pelepasan di Lapangan Plaza Pemkab Bekasi, Senin.

Dia mengatakan kesempatan bertemu dengan kepanduan sedunia ini menjadi momentum belajar dari anggota pramuka seluruh dunia, nasional, ataupun dari berbagai kabupaten dan kota di Jawa Barat. Motivasi diri menjadi hal terpenting untuk disiapkan seluruh duta.

"Saya yakin ini keinginan dari diri kita sendiri, maka pelihara semangat yang kuat dan jadikan ini sebagai ajang untuk saling mengenal, saling belajar," katanya.

Baca juga: Pramuka Kabupaten Bekasi siapkan pemecahan Rekor MURI
Baca juga: 3.500 semafor kepung Bumi Perkemahan Bekasi untuk pecahkan rekor MURI

Dani menitipkan kepada para pendamping, pembina, dan pembimbing untuk mengawal dengan memberi kesempatan untuk senantiasa belajar dan memetik hikmah dari berbagai aktivitas yang dilakukan.

Ketua Kwartir Cabang Pramuka Kabupaten Bekasi Yana Suyatna mengatakan ajang pertama yang dilaksanakan adalah perkemahan Saka Bakti Husada dari 25-27 Juli 2023 di Bumi Perkemahan Kiara Payung Jatinangor, Sumedang. Sementara Jambore Dunia dilaksanakan 2-12 Agustus 2023.

"Dengan harapan tentu mereka belajar dari kepanduan dunia baik dari Benua Asia, Afrika, Amerika, dan lain sehingga keilmuan inilah yang akan menguatkan kebhinekaan bagi gerakan Pramuka di Indonesia karena ke depan tantangan lebih besar lagi terutama di era digitalisasi," katanya.

Kegiatan kepramukaan saat ini mengikuti perkembangan zaman. Di era teknologi digital, penggunaan papan maupun kayu petunjuk jalan sekarang dapat digantikan dengan alat pemandu GPS.

"Kalau dulu menggunakan matahari untuk morse cahaya, sekarang dengan handphone bisa. Jadi perkembangan ini di Pramuka kita ikuti, dengan penerapan teknologi di kegiatan anak-anak kita," katanya.

Baca juga: Wakil Menteri Kesehatan minta Pramuka berperan dalam pelayanan primer
Baca juga: 16 pramuka Kwarda Maluku ikuti jambore dunia
Baca juga: Menpora: Lebih 1.700 anggota Pramuka Indonesia akan ke Jambore Dunia

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023