Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi Nanin Oktavianti menyatakan bahwa operasi pasar gas elpiji tabung 3 kilogram untuk mengatasi terjadinya peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap elpiji melon bersubsidi itu.
"Dari hasil pemantauan kami di lapangan memang terjadi peningkatan penggunaan gas elpiji tabung 3 kilogram," ujarnya kepada wartawan di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin.
Menurut dia, operasi pasar gas elpiji 3 kilogram bersubsidi ini memang permintaan pemerintah daerah setempat kepada PT Pertamina, karena hasil pantauan di lapangan memang terjadi peningkatan penggunaan gas melon tersebut.
Pada minggu pertama dalam operasi pasar gas elpiji 3 kilogram ini dilaksanakan di 12 titik, dan untuk kuota per titik dijatah 600 tabung 3 kilogram.
Dengan demikian, di dua titik pelaksanaan operasi pasar tersebut tercatat total ada 3000 lebih tabung gas tambahan yang didistribusikan di luar kuota Banyuwangi yang sudah ditentukan.
"Untuk hari pertama operasi pasar gas elpiji 3 kilogram ini, digelar di dua titi, yakni di pasar Induk Banyuwangi dan di Pasar Rogojampi," kata Nanin.
Feni, seorang warga Banyuwangi mengaku, sudah hampir seminggu tidak bisa memasak karena sulit mendapatkan gas elpiji 3 kilogram, sehingga terpaksa membeli masakan siap saji untuk makan setiap harinya.
"Kenapa gas elpiji ini kok bisa langka seperti ini. Selain langka, harga gas elpiji 3 kilogram di tingkat pangkalan juga naik. Dari yang harga normalnya Rp18 ribu per tabungnya, saat ini sudah mencapai Rp22 ribu hingga Rp25 ribu," kata Feni.
Feni merasa cukup lega setelah adanya operasi pasar gas elpiji 3 kilogram, karena selain bisa mendapatkan gas melon, harganya juga normal.
"Saya beli di operasi pasar ini Rp16 ribu, alhamdulillah operasi pasar Ini paling tidak membantu kami mendapatkan elpiji, tapi hanya boleh membeli satu tabung saja per orang, dan membawa KTP," tutur Feni.
Baca juga: Pertamina akan tambah stok elpiji 10 persen
Baca juga: Pertamina gelar OP elpiji subsidi di 43 titik di Sambas
Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023