Mahalnya cabai merah petani lokal tidak menikmati, kata dia, karena lahan pertanian mereka rusak akibat curah hujan yang masih tinggi, kini didatangkan dari Jawa Tengah.

Cirebon (ANTARA News) - Sejumlah petani di daerah Pantura Kabupaten Cirebon, Indramayu, Kuningan dan Majalengka tidak bisa menikmati mahalnya harga cabai merah karena tanaman mereka membusuk akibat curah hujan tinggi.

Kusnanto, salah seorang petani di Cirebon, Sabtu, mengatakan mahalnya harga cabai merah hingga Rp50 ribu per kilogram di pasar tradisional petani di Cirebon merugi karena tanaman mereka membusuk akibat curah hujan tinggi.

"Harga komoditi cabai merah dan keriting di sejumlah pasar tradisional di daerah Pantura Kabupaten Cirebon dan Indramayu terus mengalami kenaikan karena kiriman dari petani berkurang hanya sebagian yang panen,"katanya.

Curah hujan tinggi, kata dia, produksi cabai merah di Pantura menurun karena tanaman petani rusak, sehingga mereka tanam ulang bahkan ganti memilih kembangkan jagung manis dan sayuran lain.

Dikatakan oleh Tatang, pedagang cabai merah di pasar Jagastru Kota Cirebon, pasokan dari sejumlah petani Cirebon, Indramayu, Kuningan dan Majalengka semakin berkurang, sehingga kenaikan harga sulit dihindari.

Mahalnya cabai merah petani lokal tidak menikmati, kata dia, karena lahan pertanian mereka rusak akibat curah hujan yang masih tinggi, kini didatangkan dari Jawa Tengah.

"Permintaan cabai merah di pasar Pantura Kabupaten Cirebon, Indramayu, Kuningan dan Majalengka cukup tinggi, tetapi kendalanya pasokan menurun akibat hasil panen sulit diandalkan saat curah hujan tinggi,"katanya.

Pewarta: Enjang Solihin
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013