"Kami optimis itu (angka kemiskinan ekstrem) akan turun hingga nol persen," kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial, Kemenko PMK Nunung Nuryartono saat ditemui di Jakarta, Senin.
Baca juga: Kemenko PMK: Penurunan stunting sejalan dengan pengentasan kemiskinan
Nunung optimistis akan hal tersebut, setelah data Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada Maret 2023 menyatakan terdapat 13 provinsi yang memiliki angka kemiskinan ekstrem mendekati nol persen, yang sebelumnya hanya terdapat enam provinsi pada September 2022.
Dia mengungkapkan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia sebesar 1,12 persen pada Maret 2023, turun sekitar 0,62 persen dari 1,74 persen pada September 2022.
Dia menyebutkan penurunan angka kemiskinan ekstrem ini didorong dengan suksesnya sejumlah program pengentasan kemiskinan, yang berkoordinasi dengan sejumlah kementerian dan lembaga.
"Tentu Kemenko PMK memastikan strategi ini dapat berjalan dengan baik. Sinergi antara pusat dan daerah harus betul kita pastikan," ujarnya.
Baca juga: KSP optimis RI lepas dari kemiskinan ekstrem pada tahun depan
Baca juga: Mensos: 3T jadi lokasi penanganan kemiskinan agar warga hidup mandiri
Menurutnya, sejumlah program pengentasan kemiskinan berjalan secara efektif, karena dilaksanakan berdasarkan data yang tepat sebagai acuan.
Selain itu, sambung dia, hal ini membuktikan bagaimana keterpaduan program dan strategi setiap pihak terimplementasikan dengan baik di lapangan.
"Ini menegaskan bahwa upaya ini memberikan dampak signifikan untuk penurunan angka kemiskinan ekstrem," ucapnya.
Meski demikian, menurutnya, upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah belum cukup. Oleh karena itu, dia mengajak seluruh pihak untuk bekerja sama dalam mewujudkan Indonesia dengan angka kemiskinan ekstrem nol persen pada 2024.
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023