Reaksi pembalap Team Jumbo–Visma Jonas Vingegaard usai balapan etape 16 Tour de France dengan rute Passy ke Combloux, Prancis (18/7/2023). Jonas Vingegaard berhasil menjadi juara pada etape Individual Time Trial dengan rute sepanjang 22,4 km tersebut dan memperlebar jarak 1 menit 48 detik di klasemen General Classification (GC). ANTARA FOTO/REUTERS/Stephane Mahe/aww.
Drama sengit

Ajang balap sepeda terbesar di dunia ini menyajikan drama sengit dengan latar belakang spektakuler, ketika Vingegaard dan Pogacar masih terpaut beberapa detik, sampai Vingegaard kemudian memperbesar keunggulan berkat penampilan sensasional di individual time trial Selasa (18/7) silam.

Sehari kemudian, pada pendakian sejauh 28 kilometer menuju resor ski di Courchevel, Pogacar mengeluh, "Saya sudah tidak sanggup. Saya mundur saja," sebelum Vingegaard menyelesaikan etape itu dengan pendakian akhir yang luar biasa.

Tour de France tahun ini disebut-sebut sebagai panggung pertunjukan antara juara bertahan Vingegaard dan Pogacar, yang telah dua kali menjadi juara.

Direktur tur Christian Prudhomme menggunakan istilah tinju untuk menggambarkan perjuangan yang dilalui para pebalap.

"Mereka menjalani 15 ronde dan kemudian menerima pukulan di perutnya, berlutut, dan mendapat pukulan KO," ucapnya pada Minggu.

Pogacar memulai balapan dengan cukup baik. Ia memanfaatkan beberapa keunggulan di bukit-bukit Basque sampai Vingegaard melancarkan serangan di etape gunung pertama di Pyrenees untuk merebut kaus kuning.

Baca juga: Vingegaard jaga kaus kuning setelah Pogacar menyerang di etape 13

Saat Pogacar tetap menempel Vingegaard dengan selisih waktu beberapa detik, sang juara bertahan tidak pernah benar-benar melepaskan sang lawan dalam perjalanan menuju Paris.

Vingegaard menjadi satu-satunya pebalap yang mampu menantang Pogacar di gunung-gunung tinggi.

Pada 2022, ia naik satu tingkat lebih tinggi dan memenangi gelar di ketinggian. Hal itu kembali terbukti pada 2023, namun memenangi tour dengan dominasi seperti itu membuat Vingegaard semakin bersemangat memenangi gelar ketiganya.

"Tour de France merupakan balapan terhebat di dunia. Ada sesuatu yang istimewa di sini, dan saya dapat katakan kepada Anda, saya akan kembali tahun depan untuk berusaha dan kembali memenanginya," yakin Vingegaard.

Baca juga: Vingegaard dekati gelar Tour de France setelah libas Pogacar lagi

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023