Aku sudah menerima diriku dan aku senang
Jakarta (ANTARA) - Penyanyi Cantika Abigail menceritakan perjalanannya dalam menghadapi gangguan psoriasis kulit atau peradangan pada kulit yang menyebabkan kulit bersisik, menebal, mudah terkelupas, dan kadang juga terasa gatal dan sudah dialaminya selama bertahun-tahun.
Dalam acara “Vaseline Healing Project: Kulit Sehat untuk Semua” di Fatmawati City Center, Jakarta, Minggu, Cantika mengatakan sudah mengalami kondisi tersebut sejak tahun 2011. Awalnya, ia didiagnosa mengalami alergi tungau karena keluhan gatal di seluruh tubuhnya. Namun, diagnosa tersebut ternyata salah karena dirinya tidak kunjung membaik walaupun sudah minum obat dari resep dokter.
“Di dokter ketiga, baru benar didiagnosanya kalau aku menderita psoriasis kulit,” kata Cantika.
Menurutnya, saat dirinya pertama kali didiagnosa psoriasis, informasi terkait gangguan kulit tersebut masih belum terlalu banyak. Beruntung, ia menemukan komunitas terkait psoriasis dan mulai mendapatkan banyak saran dari sana, selain saran dari dokter tentunya.
Baca juga: Modifikasi gaya hidup, kunci hindari pemicu psoriasis
Cantika merupakan salah satu pasien dengan kondisi psoriasis khusus. Hal ini karena kondisi psoriasis dirinya muncul di seluruh tubuh dan tergolong berat, sehingga membutuhkan obat suntikan setiap bulannya untuk mengurangi gejala yang muncul.
“Aku setiap bulan harus suntik. Sebulan atau (setiap) setengah bulan, tergantung tingkat stres, gimana kualitas hidupnya dan pengaruhnya ke kulit,” kata Cantika.
Dirinya sempat mengalami insecure atau merasa tidak percaya diri karena psoriasis yang dideritanya. Beberapa orang pun pernah mengatakan hal-hal negatif seputar psoriasis yang diidapnya.
Misalnya, salah seorang penata rias dirinya dalam suatu acara pernah mengira psoriasis dapat menular layaknya gangguan kulit lainnya. Alhasil, penata rias tersebut sempat memandang Cantika dengan aneh dan membuat dirinya tidak nyaman.
Cantika pun selalu menjelaskan bahwa psoriasis bukanlah penyakit kulit menular, meskipun terjadi kontak langsung dengan ruam atau kulit yang sedang bergejala. Tantangan lain yang dihadapinya adalah ketika harus menggunakan busana saat gejala psoriasis pada kulitnya muncul.
Beberapa bahan pada busana panggung suatu acara tidak cocok untuk kulit Cantika, sehingga dapat memicu munculnya gejala psoriasis, seperti ruam, gatal, dan rasa tidak nyaman pada kulit. Oleh karena itu, ia pun harus lebih selektif dalam mengenakan busana agar kondisi kulitnya tetap dalam keadaan baik.
Baca juga: Psoriasis bisa berkembang jadi penyakit serius
Kini, ia sudah menerima kondisinya dengan baik dan selalu berusaha untuk menjaga kulitnya agar gejala psoriasis tidak muncul. Ia pun selalu memperkaya informasi seputar psoriasis dengan riset atau mencari tahu lebih banyak kondisi tersebut melalui sumber informasi terpercaya.
Selain melakukan pengobatan dengan rutin melakukan obat suntikan dari dokter setiap bulannya, Cantika juga berusaha menjaga pola hidupnya. Ia mengurangi konsumsi daging dan susu agar gejala psoriasis tidak muncul pada kulitnya.
Ia pun menghindari beberapa perawatan kecantikan yang dapat memicu munculnya gejala psoriasis. Contohnya, ia tidak cocok dengan perawatan PRP (Platelet Rich Plasma) untuk rambutnya, tetapi cocok dengan PRP untuk wajahnya. Ia pun menyarankan orang-orang yang mengalami psoriasis untuk menghindari perawatan kecantikan yang sekiranya tidak cocok pada kulit mereka.
Cantika juga selalu berusaha untuk melakukan istirahat yang cukup serta menghindari minum minuman beralkohol dan berolahraga yang cukup. Menariknya, untuk menghindari stres sebagai salah satu pemicu munculnya gejala psoriasis, Cantika akan pergi ke suatu tempat favoritnya untuk menenangkan diri sejenak.
“Aku sudah menerima diriku dan aku senang,” kata Cantika.
Baca juga: Dokter spesialis kulit bagikan gejala seseorang terkena psoriasis
Baca juga: Risiko penularan infeksi mengintai saat gunakan pakaian bekas
Baca juga: Dokter jelaskan penyakit yang harus diwaspadai di musim hujan
Pewarta: Vinny Shoffa Salma
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2023