Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan aplikasi bahan magnetik pintar yang digunakan sebagai pigmen cat anti radar untuk mendukung alat utama sistem senjata atau alutsista.
Peneliti Pusat Riset Material Maju BRIN, Wisnu Ari Adi mengatakan cat anti radar itu telah melewati berbagai pengujian mulai dari prototipe skala laboratorium, uji radar obyek di lapangan, prototipe skala pilot hingga uji fungsi obyek siluman.
"Pengujian juga dilakukan dengan sasaran prototipe kendaraan tempur dan obyek-obyek siluman lainnya dengan hasil sasaran tidak terlihat pada sistem radar," ujarnya dalam pernyataan yang dikutip di Jakarta, Minggu.
Wisnu menjelaskan cat anti radar adalah sebuah teknologi yang mampu mengacaukan pendeteksian atau pantauan radar terhadap sebuah obyek yang lazim digunakan pada sistem pertahanan dan keamanan.
Menurutnya, peralatan militer umumnya banyak menggunakan logam seperti besi dan aluminium, sehingga material magnetik pintar sangat cocok diaplikasikan pada alutsista.
Indonesia memiliki cadangan material magnetik pintar yang melimpah, namun masih diperlukan komponen impor untuk memproduksi cat anti radar.
BRIN bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan dalam mengembangkan cat anti radar yang kini sudah memasuki tahap skala industri.
"Kami berharap riset cat anti radar yang telah memasuki skala industri itu dapat berkontribusi dalam sistem pertahanan keamanan negara," ucap Wisnu.
Baca juga: BRIN paparkan sistem monitoring gerakan tanah di Sesar Lembang
Baca juga: BRIN sebut hujan bisa mempercepat penyebaran spora antraks
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023