Bandarlampung (ANTARA) - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Lampung, memulangkan seorang wanita warga negara asing (WNA) asal Malaysia inisial NN bersama anaknya atas permintaannya karena diduga mendapat perlakuan kurang baik oleh suaminya.
"Wanita ini meminta dipulangkan ke negara asal karena dapat perlakuan tidak baik dari suaminya yang berasal dari Pesawaran, Lampung," kata Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Lampung, AKBP Hamid Andri Soemantri, dalam keterangan yang diterima, di Bandarlampung, Minggu.
Ia mengatakan bahwa keberangkatan WNA asal Malaysia ke negara asalnya sudah dilakukan dengan berkoordinasi dengan Atase Polisi Kedutaan Besar Malaysia, Divisi Hubungan Internasional Polri dan Imigrasi Bandara Internasional Soekarno Hatta.
"WNA sudah kami pulangkan. Proses pemulangan berjalan normal, tanpa ada kendala apapun," kata dia.
Ia pun menegaskan bahwa Polda Lampung hingga kini masih mendalami perkara perlakuan tidak baik dari suami WNA tersebut.
"WNA ini tinggal di Desa Mada Jaya, Way Khilau, Pesawaran, Lampung bersama suaminya sejak Agustus 2022. Namun setelah menikah, korban sering mendapat perlakuan kurang baik dari suaminya," kata dia.
Ia mengatakan berdasarkan informasi yang didapat dari Special Branch Kepolisian Malaysia yang telah berkoordinasi dengan Bareskrim Mabes Polri, WNA ini kerap dipaksa terus menerus menafkahi kebutuhan sehari-hari sedangkan suaminya tidak bekerja.
"Korban sering dimintai uang oleh suaminya, bahkan sering meminta kiriman orang tuanya dari Malaysia," ujarnya.
Dia mengatakan bahwa WNA tersebut telah tinggal bersama suaminya selama kurang lebih satu tahun dengan status pernikahan yang sah.
"Di pencatatan sipil dan imigrasi juga WNA ini memiliki dokumen lengkap dan terdaftar secara sah. Dalam kasus ini kami masih mendalaminya," kata dia.
Baca juga: Imigrasi Dumai deportasi dua WN Malaysia menyalahi izin tinggal
Baca juga: Polisi selidiki WNA yang meninggal di Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang
Baca juga: Kemenkumham Riau amankan tiga WNA asal Malaysia
Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023