Hutan penting buat kesejahteraan kita. Hutan menutup hampir sepertiga Bumi dan menyediakan keragaman keuntungan sosial, ekonomi dan lingkungan hidup yang tak ternilai harganya,"
PBB, New York (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyeru masyarakat internasional agar melindungi hutan dengan mengurangi penggundulan hutan, mencegah kemerosotan lingkungan hidup, dan menyediakan kehidupan yang berkesinambungan bagi semua orang yang bergantung atas ekosistem yang berharga itu.
"Hutan penting buat kesejahteraan kita. Hutan menutup hampir sepertiga Bumi dan menyediakan keragaman keuntungan sosial, ekonomi dan lingkungan hidup yang tak ternilai harganya," kata Ban di dalam pesan peringatan pertama Hari Hutan Internasional --yang jatuh pada Kamis (21/3).
Sidang Majelis Umum mensahkan satu resolusi pada 21 Desember tahun lalu, yang mengumumkan mulai 21 Maret 2013 setiap tahun akan diperingati sebagai Hari Hutan Internasional, dengan tujuan meningkatkan kesadaran bagi penanganan secara berkelanjutan, pelestarian dan pembangunan segala jenis hutan bagi keuntungan generas saat ini dan masa depan.
Resolusi tersebut mendorong semua negara anggota agar menyelenggarakan kegiatan yang berkaitan dengan segala jenis hutan dan pohon, seperti kegiatan penanaman pohon.
Hutan adalah ekosistem keragaman biologi di darah, tempat tinggal bagi lebih dari separuh spesis hewan, tanaman dan serangga darat.
Di dalam pesannya, Ban menyoroti banyak fungsi yang dimiliki hutan pada lingkungan hidup dan manfaatnya buat manusia.
"Lebih dari tiga miliar orang memanfaatkan kayu buat bahan bakar; sebanyak dua miliar orang bergantung atas hutan bagi kelangsungan hidup dan sebagai sumber nafkah, dan 750 orang hidup di dalam hutan," kata Ban sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat.
Selam itu, hutan adalah sumber bagi tiga-perempat air bersih, menstabilkan lereng dan mencegah tanah longsor, serta melindungi masyarakat pantai terhadap tsunami dan topan. Hutan juga membantu memerangi perubahan iklim sebab hutan menympan lebih banyak karbon daripada yang ada di atmosfir, kata Ban.
Namun, Ban menyatakan ada beberapa ancaman terhadap ekosistem itu sebab urbanisasi dan pertanian berskala besar dapat menambah parah angka hilangnya hutan dan keragaman hayati.
"Angka global hilangnya hutan telah turun hampir 20 persen dalam satu dasawarsa belakangan," kata Ban. "Namun saat pola cuaca berubah akibat perubahan iklim, banyak daerah hutan kian rentan. Ini menggaris-bawahi mendesaknyakesepakatan perubahan iklim global yang secara hukum mengikat, melibatkan banyak pihak, yang akan menangani buangan gas rumah kaca dan mendorong perlindungan dan pengananan hutan secara berkesinambungan.
(C003)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013