melalui kegiatan ini juga kita bisa mengenalkan potensi yang ada di Kota Bandung
Bandung (ANTARA) - Acara tahunan Asia Africa Festival (AAF) di Kota Bandung, akan kembali digelar pada Sabtu tanggal 29 Juli 2023 setelah dua tahun lamanya acara ini vakum akibat pandemi COVID-19.
Pelaksana harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna menyampaikan dalam kegiatan itu akan diikuti oleh peserta dari negara tetangga dan kabupaten kota lain.
"Melalui kegiatan ini juga kita bisa mengenalkan potensi yang ada di Kota Bandung. Akan ada empat sampai lima negara yang ikut dalam kegiatan ini. Mudah-mudahan bisa berjalan dengan baik," ujar Ema di Bandung, Sabtu.
Ema mengaku bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk membahas pengalihan arus lalu lintas saat acara yang hanya akan berjalan sehari dari pukul 14.00-18.00 WIB tersebut.
"Koordinasi sudah dilakukan oleh Disbudpar dan kepolisian. Sudah sepakat juga untuk mengalihkan arus lalu lintas nanti akan seperti apa," katanya.
Baca juga: Peringatan 67 tahun KAA, 110 bendera dikibarkan
Baca juga: Wagub Jabar sebut peringatan KAA momentum bangkitkan perdamaian dunia
Sementara Kepala Bidang Produk Budaya dan Kesenian Pertama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Ratnarahayu Pitriyati, menjelaskan memasuki H-7 acara tersebut, menjadi hari-hari yang mendebarkan baginya sebagai penyelenggara teknis.
Pasalnya, Jalan Asia Afrika termasuk jalan strategis di Kota Bandung, sehingga ketika jalan ini ditutup, tentu harus ada pengalihan arus lalu lintas.
"Langkah yang sedang kami lakukan saat ini memastikan kembali dengan pihak kepolisian terkait arus lalu lintas di sekitar Asia Afrika. Sebab ketika jalan ini ditutup tentunya akan ada rekayasa lalu lintas antara kepolisian dengan Dishub Kota Bandung," ucap Ratna.
Kemudian yang kedua, dari sisi kesiapan, ia mengaku pihaknya sudah siap 70 persen, dan sampai saat ini sudah ada konfirmasi dari beberapa negara.
"Sampai dengan saat ini, sudah ada empat negara. Negara lainnya sedang menunggu undangan dari Kementerian Luar Negeri. Jadi kami akan memaksimalkan yang ada dulu saja. Bagaimanapun juga ini merupakan hajat pertama yang cukup lumayan besar setelah pandemi," ujarnya.
Selain itu, ada pula 13 komunitas yang akan ikut meramaikan pawai di sepanjang Jalan Asia Afrika.
Total peserta pawai sebanyak 250 orang yang akan merepresentasikan Asia Afrika dengan baju khas masing-masing negara.
"Ada juga enam kabupaten kota lainnya yang ingin ikut serta juga dalam acara Asia Africa Festival ini," tutur Ratna.
Baca juga: Kota Bandung bawa spirit pulih dari pandemi pada Asia Africa Festival
Baca juga: Indonesia ikut festival Pemuda Asia-Afrika di Beijing
Ratna menjelaskan acara itu akan dimulai dari pukul 14.00 WIB sampai sebelum waktu shalat Maghrib. Jadi saat azan Maghrib, sudah tidak akan ada kegiatan.
Ia berharap, agar acara AAF bisa berjalan sukses dan lancar mengingat kegiatan ini merupakan masa transisi keadaan dari yang sebelumnya pandemi ke kondisi endemi.
"Mohon bantuan dan dukungannya dari masyarakat untuk menjaga ketertiban di tempat acara," kata Ratna.
Ratna menambahkan tujuan diselenggarakannya AAF yakni memperkenalkan kembali mengenai Konferensi Asia Afrika yang pernah terjadi di Bandung pada tanggal 18-24 April 1955.
"Mengingatkan juga kepada masyarakat jika Kota Bandung ini juga punya sejarah dulunya, ada momen penting saat itu. Ini juga bisa mempererat negara-negara inisiasi Asia Afrika dan melakukan historical walk," tuturnya menambahkan.
Baca juga: Bandung siapkan festival sambut peringatan KAA ke-60
Baca juga: Akademisi berbagai negara ikuti Tapak Tilas Pelaksanaan KAA di Bandung
Baca juga: Peserta tapak tilas KAA ziarah makam Bung Karno
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023