Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot antar-bank Jakarta, Kamis sore, naik tipis lima poin menjadi Rp9.340 hingga Rp9.355 per dolar AS dibanding penutupan sehari sebelumnya senilai Rp9.345 hingga Rp9.462. "Kenaikan rupiah relatif kecil, jauh dibanding penguatan sesi pagi yang mencapai 30 persen," kata analis valuta asing (valas) PT Bank Panin, Jasman Ginting, di Jakarta, Kamis. Ia mengatakan, sentimen pasar makin berkurang, sehingga penguatan rupiah makin berkurang, bahkan sempat berada di posisi Rp9.350 per dolar AS atau turun lima poin. Namun, ia mengemukakan, menjelang penutupan sesi sore itu rupiah kembali menguat, sehingga posisinya berubah yang semula melemah menjadi naik tipis hanya lima poin. Rupiah, lanjutrnya, di pasar lokal diperkirakan akan mampu menembus level Rp9.300 per dolar AS, namun dalam perdagangan sore terlihat sulit berkembang, karena tekanan positif berubah menjadi negatif, meski akhirnya naik tipis. Kenaikan rupiah itu juga tidak terlepas dari pengawasan ketat Bank Indonesia (BI) di pasar valas, sehingga mendorong mata uang lokal menguat lebih besar dibanding waktu sebelumnya, ujar Ginting. Menurut dia, kenaikan rupiah itu sudah diperkirakan sebelumnya, karena pelaku asing khususnya Jepang aktif membeli yen, setelah Bank Sentral Jepang (BOJ) merencanakan akan menaikkan tingkat suku bunganya. Namun, ia berpendapat, tekanan pasar itu menjadi berkurang setelah Bank sentral AS (The Fed) juga akan menaikkan suku bunganya lebih dari dua kali untuk menekan inflasi yang masih menguat, katanya. Dolar AS di pasar global sejak pertengahan Mei 2006 tertekan, setelah para pemimpin keuangan Kelompok Tujuh Negara Industri (G-7) pada akhir April menyerukan fleksibilitas mata uang yang lebih besar, khususnya di China, yang mengarah pada spekulasi pasar atas mata uang Asia yang kuat, termasuk yen, katanya. Namun, dolar menguat kembali selama beberapa minggu lalu, dan didukung oleh para investor yang melakukan covering posisi dolar jangka pendek mereka. Ppenurunan dolar akan dibatasi, karena para investor mengharapkan The Fed akan menaikkan tingkat bunga dalam bulan Juni ini dan Agustus 2006, tuturnya. Dolar AS diperdagangkan di kisaran atas level 114 yen di Tokyo, Kamis pagi, dan turun tipis dari posisi perdagangan tadi malam di New York. Pada pukul 09.00 WIB, dolar 114,75 hingga 114,77 yen dan ero terhadap dolar AS berkisar 1,2665 hingga 1,668 dolar AS. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006