"Bang Sandi Uno taat terhadap konstitusi. Pembangunan Ibu Kota Negara sudah menjadi amanat undang-undang. Beliau pun sampai sekarang terus bekerja keras membantu proyek IKN sesuai kapasitas beliau sebagai Menparekraf,"Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno berkomitmen mendukung kelanjutan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim).
"Bang Sandi Uno taat terhadap konstitusi. Pembangunan Ibu Kota Negara sudah menjadi amanat undang-undang. Beliau pun sampai sekarang terus bekerja keras membantu proyek IKN sesuai kapasitas beliau sebagai Menparekraf," kata Juru bicara Sandiaga Uno Bidang Politik Denny H. Suryo Prabowo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Hal tersebut disampaikan Denny menanggapi adanya perbedaan antara dua bakal calon presiden (capres) yakni Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Ganjar menyebut sudah sepatutnya proyek IKN dilanjutkan mengingat pembangunan ibu kota negara baru telah diatur dalam Undang-Undang. Hal senada disampaikan oleh Prabowo Subianto yang juga merupakan bakal calon presiden.
Sementara Anies Baswedan menyatakan kelanjutan proyek IKN harus dikaji lagi secara matang, termasuk mempertimbangkan proyek itu dengan pandangan ilmu pengetahuan, data, dan fakta di lapangan. Bila ternyata setelah dikaji hasilnya baik, menurut Anies, maka bisa saja diteruskan, sebaliknya jika hasilnya kurang baik, maka proyek IKN disebut tidak perlu diteruskan.
Adapun pembangunan IKN tertuang dalam Undang-undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara. Beleid ini tegas mengatur semua tahapan proses pembangunan dan pemindahan Ibu Kota Nusantara, yang memakan waktu tidak sebentar. Setidaknya, ada lima tahap pembangunan IKN sampai tahun 2045.
"Yang pasti, Bang Sandi Uno selalu optimis dengan pembangunan IKN Nusantara, beliau yakin perpindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur tidak akan berpengaruh secara substansial dan fundamental terhadap perekonomian di Jakarta," ujarDenny.
Denny mengungkapkan optimisme Sandiaga juga didukung oleh sejumlah data. Sandiaga pernah mencontohkan beberapa negara yang berpindah ibu kota negara namun tak berpengaruh signifikan terhadap perekonomiannya, seperti Amerika Serikat yang memindahkan pusat pemerintahannya dari New York ke Washington D.C.
Selain itu ada juga Australia yang beribukota negara di Canberra namun aktivitas ekonomi di beberapa wilayahnya tetap tinggi. Denny mengatakan, perpindahan ibu kota negara Indonesia dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur sudah melalui kajian matang sejak lama.
"Perpindahan ibu kota negara kan wacananya sudah ada sejak era Presiden Soekarno. Di setiap era presiden juga selalu muncul gagasan itu. Jadi kalau kemudian dikatakan perlu pengkajian lagi saat pembangunan sudah berjalan, rasanya jadi seperti mundur ke belakang," tuturnya.
Denny mengatakan, Sandiaga optimistis terhadap IKN Nusantara bukan karena proyek ini merupakan andalan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun karena memang IKN Nusantara di Kalimantan Timur berpotensi pada pengembangan wisata alam dan berkelanjutan sesuai dengan konsepnya sebagai kota rimba. Di IKN pun akan dibangun fasilitas kelas dunia, termasuk fasilitas layanan kesehatan.
"Sebagai expert di dunia bisnis, Bang Sandi Uno paham betul IKN Nusantara selain mendukung untuk menjadi lokasi pusat pemerintahan, tapi juga berpotensi dari sisi perekonomian," sebut Denny.
Terbukti, banyak tokoh dunia berkenan untuk membantu pengembangan IKN Nusantara. Salah satunya adalah mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair yang menyatakan siap mempromosikan IKN Nusantara ke kancah internasional untuk menarik investasi masuk ke ibu kota negara baru Indonesia.
Tony Blair yang bersedia menjadi Dewan Pengarah Pembangunan IKN bahkan telah menyiapkan program-program terkait infrastruktur di IKN, seperti rencana proyek Kereta Api dari pelabuhan dan bandara ke IKN. Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) pun mencatat setidaknya sudah 17 negara yang meminati investasi di IKN, termasuk dari investor Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
Sandiaga Uno sendiri siap membawa 10 investor besar ke IKN Nusantara yang akan ditawarkan peluang investasi di sektor pariwisata. Seperti pendekatan glamping dan pendekatan pariwisata berbasis konservasi.
Tak hanya itu, Sandiaga juga tengah berupaya untuk menggandeng pengembang untuk membangun creative hub di IKN. Usaha dan kerja keras Sandiaga itu membuktikan bahwa eks Wagub DKI Jakarta tersebut berkomitmen terhadap perkembangan pembangunan IKN Nusantara.
Sekjen Rumah SandiUno Indonesia (RSI) itu menilai siapapun pemimpin Indonesia ke depan harus melanjutkan proyek IKN.
"Sudah banyak peluh, usaha, dan anggaran besar yang tercurah demi terwujudnya ibu kota negara baru. Kalau kemudian tidak dilanjutkan, ini sama saja seperti mengkhianati rakyat," tegasnya.
Menurut Denny, Sandiaga sepakat dengan Ganjar Pranowo yang menyebut memindahkan ibu kota ke IKN Nusantara bukan hanya sekedar memindahkan gedung dan mengganti nama, tapi berkaitan erat dengan mindset dalam membangun kota masa depan berteknologi tinggi.
Kita ini kan ingin agar pembangunan di negara ini dapat merata demi keadilan dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Jadi Bang Sandi Uno beranggapan sikap pesimistis terhadap pembangunan IKN adalah bentuk kemunduran yang tidak berpihak untuk kemajuan bangsa," pungkasnya.
Sebelumnya, Sandiaga Uno menyatakan dirinya merupakan pihak yang melihat proyek IKN Nusantara sebagai bentuk keberlanjutan pembangunan di Indonesia. Sebab IKN Nusantara dibangun untuk menjadi pusat gravitasi pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan, yakni ekonomi yang hijau dan berkelanjutan.
Karena konsep IKN adalah ibu kota negara yang hijau, Sandiaga menyebut maka IKN harus memiliki pariwisata berbasis eco tourism sehingga berkelanjutan untuk lingkungan.
“IKN Nusantara bukan hanya sebagai simbol pemerataan pembangunan, tetapi juga menjadi pusat ekonomi yang berkelanjutan,” kata Sandiaga dalam cuitan di Twitter pada Kamis (26/1).
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023