Jakarta (ANTARA News) - Produsen ponsel pintar BlackBerry akhirnya membawa produk terbarunya, Z10, ke Amerika Serikat, Jumat, setelah diluncurkan di Inggris akhir Januari lalu.
Di negara asal iPhone Apple dan Windows Phone itu, BlackBerry Z10 akan bersaing ketat pula dengan ponsel-ponsel Android, terutama Samsung Galaxy S4.
Kehadiran BlackBerry di Amerika Serikat akan banyak disorot pengamat pasar karena AS sempat menjadi salah satu pasar terbesar ponsel asal Kanada itu terutama pada segmen korporat.
CNET, mengutip analis teknologi, menyebut pangsa pasar perusahaan yang sebelumnya bernama Research In Motion (RIM) itu di AS masih sekitar 20 persen meskipun penjualan perangkat-perangkatnya anjlok menjadi 520 juta dolar AS pada kuartal ketiga 2012.
"Kami tidak berada di sini untuk bertahan di posisi kami. Kami tentu saja ingin mengambil kembali pangsa pasar," kata CEO BlackBerry Thorsten Heins seperti dikutip Bloomberg.com.
Selain kompetisi para produsen ponsel pintar, BlackBerry juga perlu meyakinkan pengguna gadget AS yang telah meninggalkan ponsel berpanel ketik QWERTY demi ponsel berlayar sentuh Android dan iPhone.
Dukungan hingga 100 ribu aplikasi BlackBerry juga belum mampu menandingi jumlah aplikasi pada App Store dan Google Play.
BlackBerry juga berjuang menggandeng sejumlah operator AS seperti AT&T dan Verizon, untuk memasarkan Z10.
Sedangkan operator Sprint justru menunggu BlackBerry Q10 yang menggunakan panel ketik QWERTY pada kuartal ketiga.
Penerjemah: Imam Santoso
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013