London (ANTARA) - Serangan drone yang menyasar gudang amunisi di Krimea membuat otoritas mengevakuasi semua orang dalam radius 5 km dan menghentikan sesaat lalu lintas di jembatan penghubung semenanjung itu dengan Rusia, menurut Gubernur setempat pada Sabtu (22/7).
Gubernur yang ditunjuk Moskow Sergei Aksyonov mengatakan ada ledakan di depot di Krasnohvardiiske di Krimea tengah namun dilaporkan tidak ada korban jiwa maupun kerusakan. Rekaman audio visual yang dibagikan media negara menunjukkan asap pekat di lokasi kejadian.
Aksyonov menyebutnya serangan drone Ukraina, namun belum ada tanggapan dari Kiev.
Rusia merebut dan menganeksasi Krimea dari Ukraina pada 2014, delapan tahun sebelum meluncurkan serangan skala penuh terhadap negara itu.
Penghentian singkat lalu lintas di Jembatan Krimea, sekitar 180 km sebelah timur dari insiden drone, dilakukan lima hari setelah ledakan yang terjadi di sana menewaskan dua orang dan merusak sebagian jalan raya -serangan besar kedua di jembatan itu sejak perang dimulai.
Jalan dan jalur jembatan sepanjang 19 km itu merupakan penghubung logistik penting bagi pasukan Rusia, dan juga banyak digunakan oleh wisatawan Rusia yang memenuhi Krimea pada musim panas.
Rusia menuduh Ukraina melakukan serangan di jembatan itu dan diterima pejabat Kiev tanpa mengakui secara langsung negara itu bertanggung jawab.
Baca juga: Rusia tangguhkan kesepakatan pangan setelah Jembatan Krimea diserang
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan pada Jumat bahwa jembatan itu adalah sasaran yang logis karena menjadi rute pasokan militer untuk Rusia.
"Ini adalah rute yang digunakan untuk memberi makan perang dengan amunisi dan ini dilakukan setiap hari," kata Zelenskyy.
Rusia menjadi waspada terhadap insiden di jembatan, dan saluran Telegram resmi memberi tahu orang-orang untuk tidak panik jika terdengar alarm.
Tanda kewaspadaan keamanan lebih lanjut di Krimea adalah peringatan bagi warga untuk tidak mengunggah gambar infrastruktur penting di internet yang dikeluarkan penasehat Aksyonov, Oleg Kryuchkov.
Ia mendesak warga yang mengetahui penulis unggahan semacam itu untuk melaporkan mereka ke kementerian dalam negeri atau layanan keamanan FSB.
"Ingat bahwa video yang diposting di web militer atau fasilitas penting lainnya berfungsi untuk musuh," katanya.
Sumber: Reuters.
Baca juga: Balas serangan ke Krimea, Rusia kembali serang Odesa di Ukraina
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2023