Ketidakpastian terhadap Siprus dan data ekonomi negara kawasan Euro yang mengecewakan telah menjadi isu-isu kunci bagi pasar keuangan global

Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore bergerak melemah nilainya sebesar 17 poin menjadi Rp9.745 dibanding posisi sebelumnya Rp9.728 per dolar AS.

"Mata uang rupiah melemah terhadap dolar AS terimbas sentimen eksternal terutama Eropa seiring dengan ekspektasi perlambatan ekonomi di kawasan Eropa dan kekhawatiran tentang kejatuhan perbankan Siprus," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat.

Ia menambahkan bank sentral Eropa (ECB) memberikan Siprus tenggat waktu untuk meningkatkan pendanaan sebesar 5,8 miliar euro sebagai syarat pencairan dana talangan (bailout).

"Ketidakpastian terhadap Siprus dan data ekonomi negara kawasan Euro yang mengecewakan telah menjadi isu-isu kunci bagi pasar keuangan global, faktor itu menjadi salah satu alasan mata uang negara berkembang melemah," kata dia.

Analis trust Securities, Reza Priyambada menambahkan pergerakan nilai tukar rupiah masih berada di area negatif seiring masih adanya kekhawatiran pelaku pasar terhadap masalah Siprus yang akan semakin berlarut setelah menolak syarat-syarat mekanisme pemberian dana talangan.

"Dikabarkan, Presiden Siprus akan bertemu dengan beberapa pemimpin partainya untuk mempertimbangkan negosiasi dengan Rusia untuk mendapatkan bantuan dana," katanya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Jumat (22/3) tercatat mata uang rupiah bergerak melemah nilainya menjadi Rp9.743 dibanding posisi sebelumnya Rp9.726 per dolar AS.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013