Langkah-langkah kesehatan nasional seperti program pengurangan konsumsi garam, diperkirakan dapat menyelamatkan jutaan jiwa
Wahington (ANTARA News) - Mengonsumsi garam secara berlebihan menjadi penyebab 2,3 juta kematian akibat serangan jantung, stroke dan penyakit lain yang berhubungan dengan jantung, sepanjang tahun 2010.
Kelebihan garam itu menempati 15 persen dari seluruh kematin akibat sejumlah penyakit tersebut, demikian terungkap dalam temu ilmiah Asosiasi Jantung Amerika, Jumat.
Para peneliti memeriksa 247 survei terhadap asupan garam orang dewasa dari berbagai tingkat usia, jenis kelamin dan kawasan antara 1990 hingga 2010 yang merupakan bagian dari studi internasional yang melibatkan 303 lembaga dari 50 negara.
Selanjutnya para peneliti menentukan bagaimana asupan sodium itu berpengaruh pada risiko penyakit jantung, dengan melakukan uji meta-analisa terhadap 107 orang secara acak, untuk mencari dampak sodium pada tekanan darah yang berpengaruh pada penyakit jantung.
Penyakit jantung yang dimaksud adalah semua yang berhubungan dengan pembuluh darah termasuk stroke.
Menurut perkiraan peneliti, konsumsi sodium berlebihan mempengaruhi 2,3 juta kematian terkait penyakit jantung di seluruh dunia pada tahun 2010. Hampir satu juta kematian itu--40 persen dari seluruh kematian akibat penyakit jantung--terjadi pada orang berusia sekitar 69 atau lebih muda.
Sebanyak 60 persen kematian menimpa pasien laki-laki dan 40 persen wanita. Serangan jantung menyebabkan 42 persen kematian, stroke menyebabkan 41 persen, sisanya disebabkan oleh gangguan jantung yang lain.
Disebutkan bahwa 84 persen kematian akibat konsumsi sodium berlebihan terjadi di negara dengan pendapatan rendah atau menengah ketimbang negara berpendapatan tinggi.
"Langkah-langkah kesehatan nasional seperti program pengurangan konsumsi garam, diperkirakan dapat menyelamatkan jutaan jiwa," ujar Dariush Mozaffarian, kepala peneliti dari Kesehatan Masyarakat Universitas Harvard.
Asosiasi Jantung Amerika merekomendasikan konsumsi garam secara terbatas yaitu tidak lebih dari 1.500 mg/hari.
(M007)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013