Perlu dilakukan industrialisasi berbasis hilirisasi pertanian untuk menjaga pertumbuhan ekonomi daerah.
Bandarlampung (ANTARA) - Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Lampung Irfan Farulian mengatakan agar dapat terus menjaga pertumbuhan ekonomi daerah, maka pengembangan industrialisasi berbasis hilirisasi sektor pertanian harus terus dilakukan.
"Sebagai provinsi dengan basis pertanian tanaman pangan yang kuat, maka perlu dilakukan industrialisasi berbasis hilirisasi pertanian untuk menjaga pertumbuhan ekonomi daerah," ujar Irfan Farulian, di Bandarlampung, Sabtu.
Ia mengatakan industrialisasi berbasis hilirisasi sektor pertanian harus dikembangkan dengan adanya kontribusi industrialisasi di Lampung terhadap PDRB di 2022 sebanyak 19 persen.
"Dengan pengembangan ini bisa bersama-sama meningkatkan kesejahteraan petani, menjaga ketahanan pangan, dan menambah sumbangan terhadap pendapatan asli daerah (PAD)," katanya pula.
Dia menjabarkan ada sejumlah komoditas pertanian dan perkebunan yang berpotensi untuk dilakukan industrialisasi berbasis hilirisasi meliputi kakao dapat dilakukan hilirisasi dalam bentuk bubuk dan ekstrak berorientasi ekspor, lalu lada dapat diolah menjadi bubuk dan biji dengan potensi pasar domestik serta ekspor.
Selanjutnya singkong dengan produk hilirisasi terigu serta mocaf (modified cassava flour) yang berpotensi di pasar domestik, padi produk hilir berupa beras premium, dan potensi pasar domestik.
"Ada juga kelapa sawit bisa dihilirisasi menjadi minyak goreng, margarin, minyak sawit merah atau red palm oil (RPO) dengan pasar domestik dan ekspor. Dan kopi dapat diolah menjadi produk hilir berupa biji kopi siap giling yang berpotensi masuk pasar domestik dan ekspor," ujarnya lagi.
Menurut dia, industrialisasi juga berperan dalam menjaga ketahanan pangan daerah, yaitu dengan melakukan penguatan penggilingan beras.
"Jumlah rice milling unit di Lampung yakni untuk yang kapasitas kecil ada 7.486 unit, berkapasitas menengah 260 unit, dan kapasitas besar 75 unit," katanya pula.
Dia menjelaskan dengan adanya sejumlah ricr milling unit tersebut, maka diperlukan peningkatan kapasitas penggilingan beras berkapasitas kecil dan menengah melalui kemitraan dengan koperasi besar dan pembiayaan perbankan, agar hasil nilai tambah dari pengelolaan beras dapat dinikmati petani lokal.
"Untuk terus menjaga agar pertumbuhan ekonomi tetap berjalan dengan baik, kami selalu melaporkan laporan perekonomian, serta memberikan berbagai rekomendasi agar ekonomi Lampung terus stabil," ujar dia lagi.
Baca juga: DPD RI: Hiliriasi produk kunci peningkatan kesejahteraan petani
Baca juga: MenKopUKM : Agripreneur buat hilirisasi pertanian dan wirausaha unggul
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023