Jakarta (ANTARA) - Lima berita politik pada Jumat (21/7) yang masih menarik untuk dibaca dan menjadi perhatian publik, mulai dari RI-Prancis jajaki kerja sama alih teknologi hingga survei LSI sebut 85 persen pemilih Indonesia mudah pindah ke parpol lain.

Klik di sini untuk berita selengkapnya

1. RI-Prancis jajaki kerja sama alih teknologi dalam pertemuan 2+2

Pemerintah Republik Indonesia (RI) dan Pemerintah Prancis dalam pertemuan 2+2 di Paris, Prancis, Jumat (21/7), menjajaki peluang memperluas kerja sama di berbagai bidang, termasuk di antaranya pertahanan, keamanan, dan alih teknologi pertahanan.

Dalam pertemuan itu, Pemerintah Indonesia diwakili oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, sementara Pemerintah Prancis diwakili oleh Menteri Luar Negeri Catherine Colonna dan Menteri Angkatan Bersenjata Sébastien Lecornu.

Selengkapnya di sini

2. Indonesia dorong kerja sama produksi alutsista dengan Prancis

Indonesia mendorong peningkatan kerja sama pertahanan dengan Prancis agar tidak hanya terbatas pada jual beli alat utama sistem senjata (alutsista), tetapi juga transfer teknologi, pengembangan dan produksi bersama alutsista.

Ajakan tersebut disampaikan dalam pertemuan 2+2 antara Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan RI-Prancis di Paris, Jumat.

Selengkapnya di sini

3. LSI sebut 85 persen pemilih Indonesia mudah pindah ke parpol lain

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan mengatakan sebesar 85 persen pemilih Indonesia mudah pindah ke partai politik (parpol) lain karena identitas partai ("party ID") di Indonesia sangat kecil.

"'Party ID' di Indonesia sangat kecil. Artinya, secara teori, 85 persen pemilih Indonesia mudah pindah ke lain parpol,” ujar Djayadi dalam webinar nasional bertema "Tantangan dan Peluang Parpol Baru pada Pemilu 2024", dipantau dari kanal YouTube Moya Institute di Jakarta, Jumat.

Selengkapnya di sini

4. Fadel Muhammad: Pancasila ideologi negara yang tak bisa diperdebatkan

Wakil Ketua MPR, Fadel Muhammad, menegaskan bahwa Pancasila sebagai fondasi, ideologi dan dasar negara Indonesia satu-satunya tidak bisa dirubah dan bukan untuk diperdebatkan lagi.

"Mengapa Pancasila begitu penting, sebab Pancasila adalah elemen luar biasa yang mampu mempersatukan segenap bangsa Indonesia yang sangat beragam. Pancasila juga terbukti mampu menjaga bangsa ini dari segala permasalahan dan tantangan sejak Pancasila lahir hingga kini," kata dia, dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat.

Selengkapnya di sini

5. Wamenkominfo Nezar fokus penyelesaian BTS dalam 100 hari kerja

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria berkomitmen menyelesaikan program pemerintah yang belum tuntas, salah satunya pembangunan "base transceiver station" (BTS) 4G dalam 100 hari pertama masa kerjanya.

"Selesaikan program-program kerja yang tersisa. Yang tersisa banyak ya, seperti yang disampaikan Pak Menteri Kominfo, kita fokus pada BTS," ujar Nezar usai bedah buku 'Sejarah Mati di Kampung Kami: Cara Lain Menarasikan Aceh', Kantor Penghubung Pemerintah Aceh, Jakarta, Jumat.

Selengkapnya di sini

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2023