Tunis, Tunisia (ANTARA) - Duta besar Republik Indonesia untuk Tunisia Zuhairi Misrawi mengaku optimis ekspor berbagai produk Indonesia ke Tunisia terus meningkat karena berbagai produk nusantara banyak diminati masyarakat di negara yang berada di ujung utara benua Afrika tersebut.

“Berbagai produk asal Indonesia sangat diminati warga Tunisia. Karena itu saya optimis ekspor Indonesia ke Tunisia semakin meningkat,” kata Zuhairi usai berkunjung ke Coin D’or Eljem, salah satu toko yang menjual furnitur asal Indonesia, di El Jem, Tunisia, Jumat.

Dia menjelaskan ekspor Indonesia ke Tunisia di 2023 senilai 250 juta dolar Amerika Serikat (AS), meningkat dibandingkan tahun lalu senilai 150 juta dolar AS.

Menurut dia, produk-produk Indonesia yang di ekspor ke Tunisia seperti kelapa sawit, furnitur, tekstil, mobil, dan kayu gaharu.

Zuhairi mencontohkan produk furnitur asal Indonesia banyak diminati masyarakat Tunisia seperti kursi, meja, ukiran, patung, dan pintu yang semuanya merupakan kayu asal nusantara yaitu dari Jepara, Bali, Cirebon, dan Bandung.

“Furnitur Indonesia menguasai pasar domestik Tunisia, sekitar 80 persen. Produk furnitur kita terkenal karena kualitasnya terbaik sehingga berapapun harganya, pasti dibeli masyarakat Tunisia,” ujarnya.

Dia mencontohkan di toko Coin D’or Eljem di El Jem, Tunisia dijual berbagai produk asal Indonesia seperti furnitur kayu asal Jepara, marmer dari Tulungagung, lukisan dan patung asal Bali.

Zuhairi menjelaskan toko Coin D’or Eljem pada tahun 2005 membeli souvenir dari Malaga, Spanyol namun ternyata produknya berasal dari Indonesia.

“Sejak tahu kalau produk souvenir tersebut berasal dari Indonesia, pemilik toko Coin D’or Eljem Bashir Fathullah langsung ‘berburu’ produknya ke Indonesia. Dan sampai saat ini mereka membeli langsung ke Indonesia,” ujarnya.

Menurut Zuhairi, saat ini “preferential trade agreement” antara Indonesia-Tunisia untuk tahun depan sedang dalam proses.

Dia menilai kalau PTA tersebut disepakati, maka nilai ekspor Indonesia ke Tunisia bisa naik menjadi 500 juta dolar AS.

“Pihak Tunisia sudah meminta PTA dilanjutkan. Kalau sudah selesai maka ekspor Indonesia bisa naik menjadi 500 juta dolar AS,” ujarnya.

Baca juga: Dubes Zuhairi optimistis pelajar Indonesia wujudkan kebangkitan bangsa
Baca juga: Dubes RI, Mendag Tunisia bahas peningkatan kerja sama perdagangan

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2023