Kami berterima kasih atas kepercayaan besar dari masyarakat Kota Semarang dan Jateng.

Semarang (ANTARA) - Prudential Syariah optimistis terhadap perkembangan pangsa pasar asuransi syariah di Jawa Tengah (Jateng) dengan berbagai inovasi serta kegiatan literasi dan inklusi yang lebih gencar.

Chief Financial Officer Prudential Syariah Paul S Kartono, di Semarang, Jumat, mengatakan perkembangan Prudential Syariah di Jateng, termasuk Semarang, saat ini cukup pesat.

"Hingga saat ini, Prudential Syariah memberikan akses perlindungan kepada lebih dari 8.300 peserta di Semarang," katanya, di sela peluncuran "PRUPrime Healthcare Plus Pro Syariah".

Untuk pembayaran klaim di wilayah yang sama, ia menyebutkan Prudential saat ini telah menuntaskan amanahnya untuk membayarkan klaim hingga lebih dari Rp155 miliar di sepanjang tahun 2022.

"Kami berterima kasih atas kepercayaan besar dari masyarakat Kota Semarang dan Jateng. Kami berkomitmen untuk terus memberikan yang terbaik, untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di Jateng," katanya pula.

Optimisme itu juga didukung dengan data perkembangan kasus penyakit katastrofik, seperti penyakit jantung, kanker, stroke, dan gagal ginjal di Indonesia yang meningkat pada 2022.

Data dari program Jaminan Kesehatan Nasional, tercatat pada tahun 2022 kasus penyakit katastropik di Indonesia meningkat sebesar 23,3 juta kasus atau 18,6 persen lebih tinggi dibandingkan 2021.

Dari Dinas Kesehatan Jateng, persentase penduduk di Kota Semarang yang melakukan rawat inap juga meningkat, dari sebelumnya 52,83 persen pada 2018 menjadi 84,03 persen, dan diperkirakan terus meningkat.

"Maka dari itu, solusi proteksi kesehatan akan membantu dan memudahkan masyarakat untuk yakin melangkah dalam menghadapi berbagai risiko tak terduga di masa depan," kata Paul.

Secara nasional, kata dia lagi, Prudential Syariah telah dipercaya untuk mewadahi lebih dari 520 peserta dan telah menyalurkan manfaat klaim sebesar Rp1,7 triliun untuk peserta yang membutuhkan.

Mengenai "PRUPrime Healthcare Plus Pro Syariah" yang baru saja diluncurkan, Paul menjelaskan produk itu memberikan keuntungan optimal dengan batas manfaat hingga Rp70 miliar.

"Kemudian, layanan lengkap dari prarawat inap hingga pemulihan, serta fleksibilitas dalam menentukan tipe kamar, dan cakupan wilayah asuransi," ujarnya.

Beragam manfaat lainnya juga didapatkan, seperti biaya bedah rekonstruksi akibat kecelakaan atau kanker, telehealth di Indonesia dan telehealth khusus perawatan kanker di Malaysia atau Singapura, serta manfaat psikiatri dan psikologis selama rawat inap dan rawat jalan.
Baca juga: Ganjar komitmen kembangkan ekonomi dan pelayanan kesehatan syariah
Baca juga: Wagub Jateng ajak pengusaha kembangkan ekonomi syariah

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023