Kemampuan menyesuaikan diri dan juga beradaptasi dengan pola kearifan warga dalam dinamika sosial, budaya, dan agama, menjadi hal penting dalam kegiatan iniPontianak (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengenalkan kehidupan masyarakat perbatasan Sambas (Kalbar) dengan negara tetangga Malaysia kepada mahasiswa yang mengikuti program KKN Kebangsaan di provinsi itu, agar mereka dapat mengetahui karakteristik masyarakat yang tinggal di batas negara itu.
"Ini menjadi penting dan perhatian bagi kita semua. Kami fokus di perbatasan karena daerah ini berbatasan langsung dengan negara tetangga, seperti Malaysia dan Brunei Darussalam, kemudian, di sana banyak keunikan kehidupan masyarakat yang relatif homogen seperti di Sambas dan heterogen seperti di Bengkayang," kata Sutarmidji saat mendampingi 951 mahasiswa dari 97 perguruan tinggi se-Indonesia yang melakukan KKN Kebangsaan di Kalbar, Jumat.
Sutarmidji mengatakan, kehadiran para mahasiswa dan mahasiswi dalam program KKN Kebangsaan XI Tahun 2023 di Kalimantan Barat merupakan langkah yang bagus dalam mengembangkan potensi mahasiswa.
Baca juga: 951 mahasiswa dari 74 PT se-Indonesia ikuti KKN Kebangsaan di Kalbar
Menurutnya, kebersamaan lintas ilmu melalui kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan semangat intelektual generasi muda. Apalagi KKN Kebangsaan ini melibatkan seluruh perguruan tinggi negeri (PTN) di seluruh Indonesia.
"Semoga dengan kehadiran adik-adik mahasiswa semakin banyak desa mandiri yang akan dihasilkan. Saya yakin melalui gotong royong, tidak ada hal yang berat," tuturnya.
Sutarmidji menambahkan, tidak hanya teori, kemampuan dan keahlian sangat dibutuhkan saat melakukan KKN yang sifatnya nasional.
Gubernur juga mengatakan program KKN ini harus diselaraskan dengan visi Nawacita Presiden Jokowi, yaitu lebih mendekatkan kepentingan masyarakat serta kemajuan dalam pembangunan desa yang berdampingan langsung dengan negara tetangga.
Baca juga: 10 delegasi KKN Kebangsaan Unja dikirim ke perbatasan RI-Malaysia
Di tempat yang sama, Dirjen Kemendikbudristek Dikti RI, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D., mengatakan program KKN Kebangsaan ini bertujuan untuk meningkatkan persaudaraan nusantara dan juga sebagai wadah bertukar ilmu pengetahuan antar sesama perguruan yang diaplikasikan secara langsung di lapangan.
"Bersama-sama mewujudkan Tridharma Perguruan Tinggi tidak hanya di atas kertas, namun juga dalam bentuk nyata bersama masyarakat. Ketika adik-adik berada di tengah Masyarakat, sudah menjadi keharusan untuk bisa bekerja dan belajar bersama. Ilmu dari kampus bukanlah ilmu yang paling tinggi, melainkan ilmu kehidupan yang menjadi kunci untuk keberhasilan adik-adik sekalian," tuturnya.
Kemampuan menyesuaikan diri dan juga beradaptasi dengan pola kearifan warga dalam dinamika sosial, budaya, dan agama, menjadi hal penting dalam kegiatan ini, lanjutnya.
Baca juga: Pemkab Sambas siap sukseskan rumah KKN Kebangsaan 2023
Hal senada juga disampaikan Rektor Universitas Tanjungpura (Untan), Prof. Dr. Garuda Wiko, S.H., M.Si., bahwa KKN Kebangsaan XI Tahun 2023 di Kalimantan Barat, maka Untan sebagai tuan rumah akan berupaya semaksimal mungkin memberikan kesan yang terbaik kepada seluruh peserta yang berjumlah 951 mahasiswa/i yang datang dari 74 perguruan tinggi di berbagai penjuru Indonesia.
"Dengan terpilihnya Untan sebagai tuan rumah KKN Kebangsaan XI Tahun 2023 ini, menjadi momentum dalam mengembangkan seluruh potensi baik SDA dan SDM yang ada di Kalbar. Sebanyak 951 mahasiswa dari berbagai PTN akan beradu kemampuan dan keahlian yang dimiliki untuk diterapkan dalam bentuk nyata saat berada di tengah masyarakat," kata Garuda Wiko.
Untuk itu, dirinya menaruh harapan seluruh mahasiswa yang tergabung dalam kegiatan ini bisa menyesuaikan diri terhadap pola kehidupan bermasyarakat Kalbar yang berbatasan langsung dengan negeri tetangga, seperti Malaysia.
Baca juga: 92 desa perbatasan di Kalbar jadi sasaran KKN Kebangsaan
Baca juga: Untan jadi tuan rumah KKN kebangsaan XI tahun 2023
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023