"85 persen pria dan 50 persen perempuan akan mendapat serangan jantung ketika berusia 65 tahun jika tidak mendapat perawatan."

Wina (ANTARA News) - Sekitar satu dari 500 orang menderita kelainan genetika, yang dikenal dengan nama hiperkolesterolemia (FH), yaitu tingkat kandungan lemak dalam darah sangat tinggi, yang dapat membuat mereka berisiko terkena serangan jantung.

Namun, penyakit mudah ditangani itu di Austria sangat jarang terlacak, kata Friedrich Mittermayer dari lembaga FHChol Austria, di Wina pada Rabu, lapor Xinhua.

Sudah lazim diketahui bahwa pilihan gaya hidup dapat mengarah pada masalah kolesterol pada semua orang, tetapi penderita FH lebih sering terkena, yaitu dengan memiliki kandungan lemak jahat di dalam darahnya (LDL) antara 200 hingga 400 mg per desiliter darah.

Bahkan ada kasus dimana kedua orangtua bisa meneruskan tanggungjawab mutasi genetika penyakit ini kepada putra-putrinya.

Dampak penyakit ini sangat berbahaya, bisa menyebabkan penyakit pembuluh darah arteri pada masa kanak-kanak dan meningkatkan risiko serangan jantung.

"85 persen pria dan 50 persen perempuan akan mendapat serangan jantung ketika berusia 65 tahun jika tidak mendapat perawatan," kata Mittermayer.

Suatu diagnosa harus dilakukan dengan mengukur besar dan bobot tubuh dan MBI pada anak-anak usia dua tahun, serta memeriksa tekanan darah ketika berusia tiga tahun.

Pada saat usia anak mencapai 10 tahun perlu dilakukan pemeriksaan darah secara menyeluruh untuk melihat senyawa metabolisme.

Setelah pemeriksaan tersebut, bagi mereka yang memiliki LDL tinggi dapat mengatur pola diet untuk menurunkannya, atau berolahraga bahkan jika diperlukan juga menyaring kolesterol dalam darah, kata para ahli. (M007/B002)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013