KPPU sudah mengatakan tengah menyelidiki dan segera menuntaskan dugaan kartel bawang putih, jadi harus diselidiki dan dituntaskan,"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mendesak Komisi Pengawas Persaingan Usaha segera menuntaskan penyelidikan dugaan praktik kartel bawang di Indonesia yang menyebabkan melonjaknya harga bawang putih akhir-akhir ini.
"KPPU sudah mengatakan tengah menyelidiki dan segera menuntaskan dugaan kartel bawang putih, jadi harus diselidiki dan dituntaskan," kata Hatta Rajasa di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis.
Ia memberikan apresiasi kepada KPPU yang telah masuk ke ranah importir bawang karena praktik kartel dapat menyengsarakan rakyat.
"Saya senang KPPU masuk ke wilayah itu, karena kami perlu governance yang tertib. Jangan main-main lah dengan persoalan kartel, sebab bisa menyengsarakan rakyat," ujarnya.
Kartel, lanjutnya, hanya akan membuat kesewenang-wenangan importir dalam mengendalikan harga dengan tidak mengikuti azas pasokan dan permintaan.
Terkait perusahaan yang terlibat dalam kartel bawang, ia meminta kepada KPPU agar dapat mengungkapkan secara gamblang identitas importir yang terlibat dalam praktik oligopoli ini ke depan publik.
"Tunjuk hidung saja, jangan ragu-ragu sebut siapa yang melakukan kartel. Dan dalam hal ini, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian harus solid betul, supaya jangan ada importir abal-abal," kata dia.
Apabila terbukti melakukan kartel, ia memastikan pemerintah untuk memberikan sanksi tegas kepada importir `nakal` tersebut.
"Kalau memang betul terjadi kartel, harus diberikan sanksi. Karena produksi bawang putih Indonesia hanya 5 persen, jadi harus impor dan importirnya mesti kredibel," kata dia.
Ia menambahkan saat ini harga bawang putih sudah menurun, sehingga dampak inflasi komoditas ini pada Maret bisa ditekan.
"Inflasi bawang putih kemarin sebesar 0,12 persen, Maret harapannya akan turun jauh karena harga sudah sangat menurun. Harganya sudah sekitar Rp30 ribu-an. Mulai hari Senin kemarin sudah mulai dialirkan kontainer yang nyangkut di Tanjung Perak dan sekarang sudah masuk ke pasar," ujarnya.
(A063/N002)
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013