Seturut keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden, kunjungan tersebut dilakukan Kepala Negara untuk memastikan perbaikan infrastruktur jalan, baik yang berstatus jalan nasional, provinsi, maupun kabupaten di Bengkulu, sudah dimulai.
"Tentang jalan yang rusak khusus di Provinsi Bengkulu memang di jalan nasional yang belum mantap artinya masih rusak itu 10 persen, jalan provinsi kira-kira 40 persen yang belum mantap, jalan kabupaten juga sama 40 persen," kata Jokowi.
Menurut Presiden saat ini pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah memulai perbaikan infrastruktur delapan jalan rusak di Bengkulu dan masih terbuka kemungkinan untuk menambah wilayah yang digarap.
"Ini yang diintervensi oleh pemerintah pusat lewat Kementerian PU dan kita harapkan dengan angka tepatnya ini, ini masih berjalan yang sekarang sudah clear itu Rp327 miliar untuk delapan ruas yang ada di Provinsi Bengkulu, tapi nantinya kita akan proses lagi kemungkinan akan nambah," ujar Jokowi.
Presiden menegaskan kebijakan perbaikan infrastruktur jalan dilakukan oleh pemerintah pusat tidak hanya di Bengkulu, tetapi juga beberapa provinsi lain yang rencananya mulai berlangsung pada akhir Juli ini.
"Ini tidak hanya berlaku di Provinsi Bengkulu, semuanya sudah kita harapkan di 32 provinsi sudah berjalan di akhir Juli," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden mengingatkan agar pemerintah daerah fokus dalam bekerja dengan menerapkan skala prioritas penggunaan anggaran, salah satunya untuk menyelesaikan penyediaan maupun perbaikan infrastruktur yang layak.
"Sering saya sampaikan kepada para bupati, wali kota, dan gubernur untuk anggaran itu fokus, kerja itu fokus, kalau jalannya belum bagus misalnya mau didahulukan ya sudah berikan anggaran yang berlebih untuk tahun pertama, kedua, menyelesaikan infrastruktur. Nanti tahun ketiga, keempat, selesaikan misalnya urusan ekonomi, pasar-pasar perbaiki," ujarnya.
Oleh karena itu, Presiden mengimbau agar pemerintah daerah tidak ragu dalam merealisasikan anggaran mereka selama penggunaannya dilakukan dengan baik dan bijak.
"Tugas pemda itu merealisasikan anggaran kok takut, kalau enggak ngambil apa-apa ngapain takut, saya pernah jadi wali kota, pernah jadi gubernur, jadi asal tidak ngambil enggak perlu takut, tapi kalau udah ngambil beda soal," kata Jokowi.
Presiden melakukan peninjauan kali ini didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, dan Bupati Bengkulu Utara Mian.
Baca juga: Presiden Jokowi pamerkan baju yang dipakai produksi SMK di Jambi
Baca juga: Presiden Jokowi tiba di Bengkulu untuk resmikan jalan tol pada Kamis
Baca juga: Jokowi saksikan atraksi Dhol di Festival Tabut Bengkulu
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023