Jakarta (ANTARA News) - Banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, pada Selasa dinihari antara pukul 01.00-03.00 Wita telah mengakibatkan sedikitnya 158 orang meninggal dunia, namun diperkirakan angka yang tercatat pada Rabu malam akan bertambah lagi, dengan masih banyaknya warga yang belum diketahui nasibnya. "Tim Pos Kemanusiaan Peduli Umat (PKPU) Sulawesi Selatan saat ini sedang menuju Dusun Lembang, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, karena sekitar 104 orang warga setempat belum diketahui nasibnya," kata Ketua PKPU Sulsel, Edi Nursanto, yang berada di Sinjai saat dihubungi melalui telepon dari Jakarta, Kamis pagi. Edi mengatakan di Dusun Lembang ini hanya tersisa dua buah rumah dan sebuah mesjid, sedangkan rumah-rumah dan mesjid-mesjid lainnya hancur atau rusak berat akibat banjir yang terjadi setelah hujan turun selama tiga hari berturut-turut. Banyak jalan dan jembatan di kabupaten ini yang mengalami kerusakan dan hal ni menghambat gerak tim PKPU untuk melancarkan operasi kemanusiaan ini. Ia menyebutkan sebagian besar korban tewas di Kabupaten Sinjai telah dimakamkan secara bertahap pada Rabu malam (21/6) hingga sekitar pukul 21.00 wita. Tim PKPU pada Rabu telah berhasil memakamkan 24 jenazah dan Kamis pagi akan menguburkan lagi tiga korban tewas lainnya. "Mereka dimakamkan di tempat pemakaman umum dan setiap jenazah dimasukkan ke dalam satu lubang, sehingga proses pemakaman berjalan secara lazimnya," kata pimpinan PKPU Sulawesi Selatan itu. Karena diduga masih banyak korban lainnya baik yang meninggal dunia maupun luka -luka, maka tim PKPU akan tetap siap membantu para korban bencana alam ini. Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri telah menerima laporan mengenai musibah ini pada Selasa malam. "Saya telah memerintahkan aparat pemerintah daerah setempat, anggota TNI dan Polri untuk segera menyelamatkan para korban," kata Yudhoyono di Istana Negara, Rabu sore saat menerima pengurus DPP-KNPI. Yudhoyono juga menyampaikan rasa duka cita dan belasungkawanya kepada keluarga korban. Sementara itu, Menkes Siti Fadillah Supari telah mengirimkan bantuan berupa 200 kantong mayat serta 10 ton biskuit serta 3,5 ton berbagai jenis obat. Kemudian Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah sudah memerintahkan pengiriman tambahan beras sebanyak 100 ton serta 10.000 potong sarung dan selimut. (*)

Copyright © ANTARA 2006