London (ANTARA) - Rusia tidak sedang bersiap menyerang kapal-kapal sipil di Laut Hitam, meski ada pernyataan soal hal itu dari Amerika Serikat, kata Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat Anatoly Antonov dalam pernyataan yang dirilis kedutaan besar itu pada Kamis.
Pada Rabu, Moskow menyatakan akan menganggap semua kapal yang menuju pelabuhan Ukraina sebagai kapal yang berpotensi membawa pasokan militer dan bendera negara kapal tersebut menjadi pihak yang terlibat dalam pengapalan itu sebagai memihak Ukraina.
Pernyataan itu dikeluarkan setelah Rusia menghentikan kesepakatan memberikan jalur aman kepada kapal pembawa ekspor pangan Ukraina, meskipun perang tengah berlangsung. Kesepatan itu telah berjalan selama satu tahun.
Menanggapi keputusan tersebut, Gedung Putih menyatakan Rusia mungkin memperluas serangannya terhadap fasilitas penyimpanan pangan Ukraina yang mencamup pula kapal-kapal sipil yang berlayar di Laut Hitam.
Baca juga: Rusia tangguhkan kesepakatan pangan setelah Jembatan Krimea diserang
Anatoly Antonov berkomentar dalam akun Telegram bahwa "Upaya mengaitkan kesiapan Rusia dalam melancarkan serangan ke kapal-kapal sipil adalah palsu belaka..."
"Kami menganggap pernyataan AS adalah upaya menutupi aktivitas perusakan yang dilakukannya sendiri yang tujuannya jelas ingin menyabotase penerapan perjanjian Istanbul," sambung dia.
Awal pekan ini Rusia menghentikan kesepakatan yang membolehkan Ukraina mengekspor produk pangannya dari pelabuhan-pelabuhannya di Laut Hitam guna mengatasi krisis pangan global.
Rusia menyatakan memorandum yang ditandatangani di Istanbul pada waktu yang sama telah diabaikan.
Perjanjian Istanbul itu ditujukan untuk memfasilitasi ekspor pangan dan pupuk milik Rusia sendiri di tengah sanksi Barat terhadap Rusia akibat invasi di Ukraina.
Baca juga: Media Ukraina laporkan Kiev memang serang Jembatan Krimea
Sumber: Reuters
Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023