Bengkulu (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diharapkan bersedia melakukan peletakan batu pertama pembangunan Persada Sukarno di kawasan Jalan Sukano-Hatta, Kota Bengkulu, yang merupakan langkah pengembalian situs sejarah.
"Kita segera mengirimkan surat permohonan agar Bapak Presiden agar bersedia melakukan peletakan batu pertama pembangunan Persada
Sukarno," kata Kepala Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah
(Kimpraswil) Provinsi Bengkulu, M Nasya, di Bengkulu, Kamis.
Seluruh proses dalam rangka pembangunan Persada Sukarno telah rampung, termasuk tukar guling antara Kantor Kejaksanaan Negeri (Kejari) Bengkulu dengan eks Kantor Dinas Kesehatan setempat.
Tukar guling dilakukan karena kantor Kejari berada dalam wilayah Persada Sukarno.
Persada Sukarno merupakan wilayah yang dulu masuk dalam kawasan rumah Sukarno, namun setelah masa kemerdekaan dijadikan lokasi pembangunan Kantor Kejari Bengkulu, Yayasan Zam Zam dan sebagian menjadi kawasan permukiman penduduk.
Kawasan Persada Sukarno luasnya mencapai 40.343 meter persegi, sementara yang tersisa saat ini hanya sekitar rumah Bung Karno seluas 1.500 meter persegi.
Pembangunan kawasan Persada Sukarno dilakukan secara bertahap mulai 2005 berupa renovasi atau rumah Sukarno yang kembali dibangun sesuai bentuk semula, setelah sebelumnya mengalami perubahan.
Dalam kawasan itu, selain mempertahankan keberadaan dan keasrian rumah Bung Karno, juga akan dibangun perpustakaan dan teater seni terbuka dengan alokasi dana keseluruhan Rp 40 miliar.
Pertimbangan pembangunan teater seni terbuka karena mantan presiden RI pertama itu sangat suka dengan kesenian, terutama drama. Teater tersebut nantinya dapat digunakan oleh kalangan seniman Bengkulu. (*)
Copyright © ANTARA 2006