Terhitung sejak Januari sampai Maret, kerugian materi akibat peristiwa kebakaran itu mencapai Rp65 miliar
Jakarta (ANTARA News) - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) DKI Jakarta mencatat selama periode Januari hingga Maret 2013 terjadi 191 kasus kebakaran di ibu kota.
"Selama tiga bulan, mulai dari Januari hingga Maret 2013, kasus kebakaran di ibu kota masih cukup tinggi, yaitu sebanyak 191 kasus," kata Kepala Dinas Damkar dan PB DKI Jakarta Subejo di Jakarta, Kamis.
Sebanyak 54 kasus kebakaran terjadi di wilayah Jakarta Timur, 44 kasus di Jakarta Barat, 37 kasus di Jakarta Selatan, 32 kasus di Jakarta Pusat dan 24 kasus di Jakarta Utara.
Peristiwa kebaran tersebut, menyebabkan korban luka-luka sebanyak 16 orang dan empat orang tewas, demikian data Dinas Damkar dan PB DKI.
"Selain korban tewas dan luka-luka, kasus kebakaran di ibu kota juga mengakibatkan kerugian materi," katanya.
Menurut Subejo, meningkatnya kasus kebakaran di wilayah DKI karena intensitas hujan yang sudah mulai menurun secara perlahan-lahan dan berganti ke musim kemarau.
"Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat agar lebih waspada akan timbulnya potensi kebakaran, terlebih bagi warga yang tinggal di pemukiman padat penduduk," katanya.
Pihaknya telah menempatkan peralatan pemadam kebakaran, seperti pemadam api ringan, pemadam api berupa motor atau fire motor serta pawang geni di sejumlah wilayah, terutama di lokasi-lokasi yang rawan kebakaran.
Selain itu, lanjutnya, Dinas Damkar dan PB juga terus melakukan sejumlah tindakan antisipasi melalui penyuluhan dan sosialisasi kepada seluruh masyarakat.
Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013