Jakarta (ANTARA News) - Panitia Anggaran DPR bersama pemerintah menyepakati target pertumbuhan ekonomi pada 2007 berada pada kisaran 6,0 - 6,5 persen, lebih tinggi dibanding dengan asumsi dalam APBN Perubahan 2006 sebesar 5,9 persen. Kesepakatan tersebut tercapai dalam rapat kerja Panitia Anggaran DPR bersama pemerintah yang berlangsung hingga Rabu malam di gedung DPR/MPR, Jakarta. Hadir dalam rapat yang dipimpin Ketua Panitia Anggaran DPR Emir Muis tersebut yaitu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menneg Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Paskah Suzetta, dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Burhanuddin Abdullah. Rapat tersebut juga menyepakati asumsi inflasi berada pada kisaran 6,0 - 8,0 persen, nilai tukar rupiah 9.000 - 9.500 per dolar AS, tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) tiga bulan 8,5 - 9,5 persen, harga minyak 57 - 65 dolar AS per barel, produksi minyak satu juta barel per hari. "Asumsi-asumsi tersebut akan dijadikan acuan dalam penyusunan RUU tentang APBN tahun anggaran 2007 beserta Nota Keuangannya yang akan disampaikan pemerintah kepada DPR pada tanggal 16 Agustus 2006 yang akan datang," kata Ketua Panja A Panitia Anggaran DPR, Bachrudin Nasori ketika menyampaikan hasil pembahasan panjanya dalam rapat tersebut. Sebelumnya dalam rapat kabinet, pemerintah mentargetkan asumsi pertumbuhan ekonomi untuk penyusunan RAPBN 2007 sebesar 6,3 persen, asumsi kurs rupiah 9.400 per dolar AS, laju inflasi 6,5 persen, tingkat bunga SBI tiga bulan 8,5 persen, harga minyak 60 dolar AS per barel, dan produksi minyak satu juta barel per hari. Sementara untuk penyusunan APBNP 2006, pertumbuhan ekonomi sebesar 5,9 persen, kurs rupiah 9.300 per dolar AS, laju inflasi 8,0 persen, harga minyak 62 dolar AS per barel, tingkat bunga SBI tiga bulan 12 persen, dan produksi minyak satu juta barel per hari. Sedangkan untuk defisit RAPBN 2007, sebesar 0,9 persen dari PDB atau sebesar Rp33,3 triliun dibanding dengan asumsi APBNP 2006 sebesar 1,4 persen dari PDB atau sebesar Rp42,4 triliun.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006