"Tidak ditemukan adanya dorongan politik maupun ideologis yang mendasari terjadinya penembakan tersebut, oleh karena itu tidak ada risiko terhadap keamanan nasional (akibat insiden ini),"
Auckland, Selandia Baru (ANTARA) - Setidaknya dua orang dan seorang pelaku tewas sedangkan lima orang lainnya terluka dalam penembakan di Auckland, Selandia Baru, pada Kamis (20/7), beberapa jam jelang pertandingan pembuka Piala Dunia Sepak Bola Wanita di kota tersebut.
Perdana Menteri Selandia Baru Chris Hipkins mengatakan bahwa turnamen internasional tersebut akan tetap berjalan sesuai jadwal, menambahkan bahwa insiden tersebut tampaknya merupakan tindakan individu dan polisi tidak menyelidiki kemungkinan adanya pelaku lain dalam penembakan tersebut.
"Tidak ditemukan adanya dorongan politik maupun ideologis yang mendasari terjadinya penembakan tersebut, oleh karena itu tidak ada risiko terhadap keamanan nasional (akibat insiden ini)," ujar Hipkins dalam sebuah konferensi pers.
Dengan demikian, tidak ada perubahan tingkat ancaman terhadap keamanan di Selandia Baru, namun pihak berwenang tetap akan menambah jumlah personel kepolisian yang berjaga di kota tersebut, lanjutnya.
Auckland, yang merupakan kota terbesar di Selandia Baru, sedang dipadati para bintang sepak bola dunia peserta Piala Dunia Wanita ke-9 serta ribuan penggemar yang ingin menonton turnamen tersebut.
“Kami jelas tidak berharap untuk memulai (turnamen) dengan situasi seperti ini,” kata Hipkins.
Ia mengatakan bahwa penghormatan untuk para korban akan dilakukan dalam upacara pembukaan Piala Dunia tersebut.
Perdana menteri Selandia Baru itu menyatakan bahwa ia akan menghadiri acara tersebut dan menyatakan bahwa acara tersebut akan berjalan aman dan meminta masyarakat untuk mendukung perhelatan itu.
Pelaku insiden itu belum secara resmi diidentifikasi, namun ia diyakini merupakan pria berusia 24 tahun yang bekerja di lokasi konstruksi tempat penembakan tersebut terjadi, kata Komisaris Polisi Andrew Coster dalam konferensi pers.
Dengan bersenjatakan senapan gentel aksi pompa, ia naik ke lantai atas bangunan konstruksi.
Setelah mencapai lantai atas, ia mengurung diri di dalam lift dan melepaskan beberapa tembakan sebelum ditemukan meninggal beberapa saat kemudian.
Seorang petugas polisi serta empat warga sipil terluka dalam penembakan itu.
Pelaku merupakan seorang tahanan rumah, namun ia mendapat pengecualian untuk dapat bekerja di lokasi konstruksi tersebut.
“Individu tersebut dikenal memiliki riwayat kekerasan dalam keluarga,” kata Coster.
Ia melanjutkan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa tindakan pelaku dapat memicu tingkat risiko keamanan yang lebih tinggi daripada yang telah diperlihatkan oleh riwayat kekerasannya itu.
Tim sepak bola Wanita Selandia Baru, Norwegia, Italia, Amerika Serikat, Vietnam, dan Portugal sedang berada di kota tersebut saat penembakan terjadi.
“FIFA (Federasi Sepak Bola Internasional) telah diberitahu bahwa ini adalah insiden terpisah yang tidak terkait dengan penyelenggaraan turnamen sepak bola dan pertandingan pembukaan akan berjalan sesuai rencana di Stadium Eden Park malam ini," kata FIFA dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.
FIFA menyatakan bahwa pihaknya memberikan dukungan kepada tim-tim yang berada di dekat tempat kejadian perkara sehubungan dengan dampak apapun yang mungkin terjadi akibat insiden tersebut.
Selandia Baru dan Australia menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia Sepak Bola Wanita 2023.
Dalam dua pertandingan pembukaan yang diselenggarakan pada Kamis, Selandia Baru akan menghadapi Norwegia di Stadium Eden Park, Auckland, sementara Australia akan berlaga melawan Irlandia di Stadium Australia, Sydney.
Mengheningkan cipta dilakukan sebelum pertandingan di Auckland dimulai. Para pemain mengenakan ikat lengan hitam untuk menghormati mereka yang meninggal dalam penembakan itu.
Peningkatan keamanan
Penembakan terjadi di dekat hotel tempat tim nasional (timnas) Norwegia menginap di pusat kota Auckland. Beberapa pemain menyampaikan melalui media sosial bahwa mereka dalam keadaan aman.
"Semua tampak tenang, dan kami bersiap seperti biasa untuk pertandingan malam ini," kata kapten tim Maren Mjelde kepada surat kabar Norwegia, Verdens Gang.
Sementara itu, sesi latihan tim Italia dan Amerika Serikat ditunda karena para pemain tidak dapat keluar dari hotel mereka.
Douglas Emhoff, suami Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris yang memimpin delegasi negaranya untuk menghadiri upacara pembukaan turnamen tersebut, dalam keadaan aman, kata Kedutaan Besar Amerika Serikat.
Direktur Komunikasi Tim Nasional Wanita Federasi Sepak Bola Amerika Serikat (U.S. Soccer) Aaron Heifetz mengatakan bahwa para pemain tim nasionalnya baru saja bangun untuk menikmati sarapan di hotel tempat mereka menginap ketika insiden itu terjadi.
“Pihak keamanan kami segera berkomunikasi dengan otoritas setempat dan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. Kami segera memastikan bahwa semua orang aman serta berada di tempat, dan sejak saat itu kami hanya harus menunggu (situasi kondusif kembali),” katanya kepada wartawan.
Pemain depan timnas Amerika Serikat Lynn Williams mengatakan bahwa ia dan rekan setimnya sudah “terlalu sering” menghadapi situasi seperti ini di negara mereka, di mana kekerasan bersenjata biasa terjadi.
"Masih ada pekerjaan (pertandingan) yang harus kami lakukan. Namun, juga menyadari bahwa ada nyawa yang hilang (akibat insiden tersebut), hal ini tidak dapat disangkal dan sangat menyedihkan," kata Williams.
Beberapa jalan di Auckland ditutup, semua layanan penyeberangan kapal feri ke kota tersebut dibatalkan, dan bus-bus diminta untuk memutar balik di beberapa titik.
“Awalnya saya agak khawatir (karena penembakan tersebut), tetapi saat saya melihat para polisi berjaga di mana-mana, hal tersebut sangat membuat tenang,” Maurane Mifort-Paon, seorang wisatawan berusia 18 tahun dari Prancis.
Acara Festival Penggemar FIFA yang dilaksanakan hanya beberapa blok dari lokasi penembakan tersebut ditunda.
Walikota Auckland Wayne Brown mengatakan bahwa penembakan itu sama sekali tidak terkait dengan pelaksanaan Piala Dunia.
Kekerasan bersenjata merupakan insiden yang jarang terjadi di Selandia Baru.
Negara tersebut telah memperketat undang-undang mengenai penggunaan senjata setelah seorang pria membunuh 51 jamaah Muslim di Christchurch pada 2019, yang merupakan tragedi penembakan massal terburuk di negara itu selama masa damai.
Pemerintah telah melarang penggunaan semua senjata semi-otomatis bergaya militer dan senjata mematikan lainnya.
Sumber: Reuters
Baca juga: FIFA konfirmasi 650.000 tiket Piala Dunia Wanita 2023 sudah terjual
Penerjemah: Uyu Septiyati Liman
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2023