Dalam pelayanan medis ini terdiri dari 19 tim yang dipimpin dan dikoordinir oleh satu dokter yang dibantu tiga orang relawan dokter spesialis (bedah, anastesi dan obgyn)Jakarta (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan memfasilitasi layanan Rumah Sakit Apung di Pulau Pemana, Nusa Tenggara Timur, untuk meningkatkan akses peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di daerah terpencil.
"Setiap peserta JKN berhak mendapatkan manfaat jaminan kesehatan mencakup layanan perorangan, seperti promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, termasuk obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan medis yang dibutuhkan," kata Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan Lily Kresnowati di Jakarta, Kamis
Ia mengatakan, ketentuan itu berdasarkan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, yang diperkuat oleh Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan.
Menurut Lily, BPJS Kesehatan hampir satu dekade melaksanakan Program JKN melalui komitmen untuk meningkatkan layanan kesehatan kepada seluruh peserta, termasuk mereka yang tinggal di Daerah Belum Tersedia Fasilitas Kesehatan (DBTFMS).
BPJS Kesehatan berupaya memastikan aksesibilitas pelayanan kesehatan bagi peserta JKN sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh pemerintah.
Baca juga: DPRD Kota Bengkulu menganggarkan Rp7,7 miliar program BPJS gratis
Layanan Rumah Sakit Apung di Pulau Pemana, Nusa Tenggara Timur, direalisasikan melalui penandatanganan kerja sama dengan Yayasan Dokter Peduli sebagai pemilik RS Apung yang diwakili dr. Lie Dharmawan.
Kegiatan itu juga dihadiri Ketua Yayasan Dokter Peduli Tutuk Utomo Nuradhy, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sikka Rudolfus Ali, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Sikka.Markus Kustandi Lerang, serta stakeholder setempat.
Lily mengatakan, BPJS Kesehatan berupaya menghadirkan terobosan, dengan harapan memberikan kemudahan dalam kolaborasi antara BPJS Kesehatan dengan pihak lain penyedia fasilitas kesehatan pada daerah terpencil.
Ia mengatakan, kerja sama dilakukan dengan pihak penyedia fasilitas kesehatan, organisasi masyarakat, organisasi kemanusiaan, organisasi pelayanan kesehatan, universitas, serta pihak lain yang menyelenggarakan fasilitas kesehatan.
“Kami sangat mengapresiasi semua pihak yang berkolaborasi dalam mendukung Program JKN. Hal ini sudah direncanakan sejak lama, karena semua peserta harusnya mendapatkan haknya sebagai peserta JKN," katanya.
Baca juga: BPJS: Kepesertaan Aceh dalam program kesehatan capai 99 persen
Lily meyakini masih banyak masyarakat di wilayah terpencil yang kesulitan mengkases pelayanan kesehatan. "Kami pun berpikir untuk mendatangkan kemudahan akses layanan kesehatan, sehingga dapat diimplementasikan kegiatan hari ini," katanya.
Saat ini BPJS Kesehatan mengedepankan Transformasi Mutu Layanan di seluruh tingkat layanan, baik pelayanan di kantor cabang maupun pelayanan di fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
“Hal ini dilakukan untuk memenuhi harapan peserta akan mutu layanan yang mudah, cepat, dan setara," ujarnya.
BPJS Kesehatan juga mempermudah layanan registrasi di rumah sakit paserta hanya dengan menunjukkan KTP, sehingga proses berjalan cepat.
BPJS Kesehatan juga mengimplementasikan antrean online, agar pelayanan lebih setara dengan tidak adanya perbedaan atau diskriminasi antara peserta JKN dengan pasien umum.
Baca juga: Komposisi iuran JKN didominasi urunan masyarakat mampu
Ketua Yayasan Dokter Peduli, Tutuk Utomo Nuradhy mengatakan kerja sama itu sejalan dengan tujuan didirikannya yayasan tersebut, untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat di daerah terpencil.
“Dalam pelayanan medis ini terdiri dari 19 tim yang dipimpin dan dikoordinir oleh satu dokter yang dibantu tiga orang relawan dokter spesialis (bedah, anastesi dan obgyn)," katanya.
Selain itu ada juga dokter spesialis, dokter umum, apoteker, analis laboratorium, dan tenaga kesehatan lainnya.
"Hal ini menunjukkan bahwa kami berusaha memberikan pelayanan kesehatan, serta dukungan stakeholder yang berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sikka Rudolfus Ali menyampaikan cakupan Universal Health Coverage (UHC) Kabupaten Sikka telah mencapai 98 persen dari total seluruh penduduk.
Baca juga: Dirut BPJS Kesehatan: Jutaan penunggak iuran harus dibenahi
“Di Kabupaten Sikka terdapat 18 pulau kecil dan terdapat sembilan pulau yang tingkat kepadatan penduduknya tinggi. Saya merasa kerja sama ini harus dibina dengan baik, dalam rangka meningkatkan kemudahan peserta JKN di daerah terpencil untuk mengakses layanan kesehatan yang menjadi haknya,” ujarnya.
Menurut Rudolfus, dalam 5 hari saja di dua pulau sudah ada lebih dari seribu warga yang dilayani di Rumah Sakit Apung. Harapannya, masyarakat setempat dapat merasakan layanan kesehatan yang merata.
“Selain karena tenaga medis di pulau sangat terbatas, jarak dari pulau menuju rumah sakit umum daerah sangatlah jauh," katanya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023